Minggu, 05 April 2015

Vertebrata Kelas aves (unggas)

Vertebrata Kelas aves (unggas)


di susun oleh :
Ahmad Ashar Abbas, S.Si

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang
            Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau puunggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnyasel-sel saraf yang memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang belakang (Yasin, 1992).
            Aves termasuk hewan hemoiterm karena suhu tubuhnya tetap walaupun suhu disekitarnya berubah-ubah. Dengan melihat paruhnya maka kit adapt mengetahui jenis makanannya dan dengan melihat bentuk kakinya kita dapat mengenal tempat dia hidup, apakah burung itu dapat berenang atau tidak, bertenger dipohon, memanjat atau berjalan. Burung bernafas dengan paru-paru dan dibantu dengan pundi-pundi udara (Ahmad, 2010).
            Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri-ciri umum yaitu berbulu dan kbanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya hewan yang memiliki bulu,. Hal ni merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Berikut ini adalah uraian singkat tentang kelas aves (Ahmad, 2010).


BAB II
PEMBAHASAN
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves (Anonim, 2011).

Evolusi dan morfologi

Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah (Arnest, 2009).
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk (Arnest, 2009).
Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya (Linnaeus, 1758).
Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging (Elang), mengerkah biji buah yang keras (Burung manyar), runcing untuk menombak ikan (Burung Kormoran), pipih untuk menyaring lumpur (Bebek), lebar untuk menangkap serangga terbang (Burung kacamata biasa), atau kecil panjang untuk mengisap nektar (‘Ō‘ō Kaua‘i). Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya (Linnaeus, 1758).
            Aves terbagi atas dua yaitu aves terbang dan aves tidak dapat terbang
1. Aves terbang
Ciri-cirinya:
Tonjolan tulang dada yang agak besar
Memiliki tulang pipa yang berisi rongga udara
Contohnya : Burung Elang, Burung Kasuari, dll
2. Aves tidak dapat terbang
Ciri-cirinya:
Tulang pipinya penuh sum-sum
Tonjolan tulang dadanya pendek atau tidak ada
Contohnya: Burung Unta, Penguin dll.
Sistematika aves
            Sistematika aves terbagi atas dua subclass yaitu:
Ø  Subclass Archaeornithes
Subclass archaeornithes merupakan burung yang masih memiliki beberapa sifat reptil, misal memiliki gigi, sayapnya masih memiliki sisa-sisa kuku panjang yang asalnya dari ekstremitas anterior. Kaki belakang bersisik seperti reptil dan ekor masih tampak panjang contohnya : Archeoterix lithografis (Semua sp. sudah punah)
Ø  Subclass Neornithes
Subclass Neornithes terbagi atas dua superordo yaitu:
    Superordo palaeognathae
Ciri-cirinya :
-       Burung tidak terbang tapi pelari cepat
-       Sayap meeduksi atau hilang sama sekali
-       Tulang dada atau sternum tanpa carina sterni
-       Rahang tanpa gigi
Ordo palaeognathae:
-           Ordo Struthioni formes contohnya Struthio camellus
-                      Ordo casuarri formes contohnya Casuarius casuarius
-                      Ordo apterygi formes contohnya Apterix australis
-                       Ordo rheiformes contohnya Rhea americana
-                       Ordo tinami forms contohnya Eudromia elegans
    Superordo Neognathae
Ciri-cirinya :
-       Tubuh kecil, bisa terbang.
-       Sayap berkembang dengan baik
-       Sternum memiliki carina sterni
-       Tidak mempunyai gigi
-       Tungkai depan berfungsi sebagai sayap
-       Ruas tulang ekor 5 - 6

Ordo dari Neognathae yang memiliki family:
Burung








Rentang fosil: Dahulu Jurassic - Sekarang
Kingdom :
Phylum:
subphylum:
(tidak termasuk)
Class:
Aves

Klasifikasi aves

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Ordo: Struthioniformes
Family: Struthionidae
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus

Ciri-cirinya
            Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip.
Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu beralri sehingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor burung betina akan bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada waktu siang dan jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah telur terbesar.

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo: Struthioniformes
Family: Rheidae
Genus: Rhea
Spesies: Rhea sp.
Ciri-cirinya
Rhea adalah burung besar yang tidak dapat terbang yang memiliki kaki dan leher panjang, dan berwarna abu-abu kecokelatan. Burung ini bisa mencapai tinggi lima kaki (1.7 m). Sayap rhea sangat besar dan akan membentang ketika berlari, berfungsi seperti layar pada kapal. Tidak seperti burung lainnya, jari kaki rhea hanya berjumlah tiga, namun ini dapat membuat mereka berlari lebih leluasa. Rhea adalah omnivora, umumnya daun pepohonan, namun Rhea juga memakan biji, akar,buah, serangga.

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Struthioniformes
Family : Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius

Ciri-cirinya
Kasuari Gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat terbang.
Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri dari aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan. Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.

Kingdom : Animalia
Phylum: Chordata
Class : Aves
Ordo: Struthioniformes
Family : -
Genus : Dromaius
Spesies: D. Novaehollandiae

Ciri-cirinya
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna coklat dan boleh mencapai ketinggian sebanyak dua meter dan berat sebanyak 45 kilogram. Burung ini ialah haiwan berkelana, dan boleh membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan yang termasuk berbagai-bagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, bur ung ini boleh mencapai 50 kilometer sejam (31 batu sejam) untuk setakat masa. Burung Emu diternakkan untuk daging, minyak, dan kulitnya.
*        Telurnya gelap hijau hitam
*        Bekerja sama walaupun binatang
*        Telur dieram oleh yang jantan
Kingdom : Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Ordo : Galliformes
Family: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: Gallus gallus

Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Dalam bahasa Jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa Madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar. Ayam-ayam ini dari segi bentuk tubuh dan perilaku sangat serupa dengan ayam-ayam peliharaan, karena memang merupakan leluhur dari ayam peliharaan. Jantan dengan betina berbeda bentuk tubuh, warna dan ukurannya (dimorfisme seksual, sexual dimorphism). Ayam hutan jantan memiliki bulu yang dberwarna-warni dan indah, berbeda dengan ayam betinanya yang cenderung berwarna monoton dan kusam.
Gambar Macam-macam Aves










Tidak ada komentar: