PERBANDINGAN SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA
Anatomi
digunakan untuk menunjukkan ilmu yang mepelajari bentuk dan struktur organisme
( makhluk Hidup ). Secara harfiah kat itu berarti memotong dan memisahkan
menjadi bagian bagian dan digunkan oleh ahli ahli Anatomi pada zaman dahulu
untuk membahas dan menguraikan secara lengkap hasil penbedahan mayat.
Berbeda
dengan anatomi, yang pada dasarnya mempelajari struktur, histologi merupakan
ilmu yang mempelajari jaringan tubuh pada hewan secara lengkap dan fungsi semua
bagian bagian tubuh.
Ilmu
Anotomi dalam perkembangannya terbagi menjadi beberapa cabang khusus.( Menurut
Dorlana’s Medical Diktionary ) terdapat 30 cabang Anatomi. Anatomi komparative
mempelajari struktur tubuh,mencakup periode konsepsi.
Cabang
Anatomi yang lain,yang mempelajari jaringan dan sel serta bagian bagian yang
hanya dapat dilihat dengan hanya bantuan mikroskop. Bidang ini dikenal sebagai
( Anatomi mikroskopik dan degan mikroskop Elektron )
Dalam bab ini akan dijelaskan
mengenai anatomi perbandingan hewan pada sistem respirasi verebrata, yakni :
a)
PISCES
Ikan hidup
berada di lingkungan perairan yang memiliki konsentrasi oksigen yang terlarut. alat pernafasan yang
cocok bagi ikan adalah insang (branchia) yang
sangat efisien untuk mengekstraksi oksigen yang terlarut dalam air. Setiap
insang terdiri dari sepasang filamen (Holobranchia)
dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
yang disebut dengan lamela. Insang ikan merupakan struktur yang mengandung
banyak pembuluh darah terutama pada filamen yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan
dibedakan menjadi dua macam yaitu insang dengan tutup insang (operkulum) dan
insang tanpa operkulum. Insang dengan operkulum dimiliki oleh ikan bertulang
sejati (kelas Osteichthyes) sedangkan
insang tanpa operkulum dimiliki oleh ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes).
Ikan bertulang sejati umumnya memiliki empat pasang insang pada masing-masing
sisi faring dan terlindungi oleh operkulum. Masing-masing insang terdirri dari
sebuah lengkung insang (arkus brankhialis)dan tersusun atas tulang rawan (Rida, 2008).
Alat-alat
pernapasan pada ikan adalah mulut dan insang. Insang pada ikan tersusun atas
bagian-bagian sebagai berikut
(Yasin, 1992) :
·
Tutup insang (operculum), berfungsi melindungi kepala dan mengatur
mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
·
Selaput tipis di pinggiran operculum (membrane brankiostega), berfungsi
sebagai klep atau katup pada saat air masuk ke dalam rongga mulut.
·
Lengkung insang (arkus branchialis). Tumbuh pada rigi-rigi yang berguna
untuk menyaring air pernapasan yang melaui insang.
·
Lembaran (filamen) insang (hologbranchialis), berwarna kemerahan,
tersusun atas jaringan lunak berbentuk sisir.
·
Saringan insang (tapis insang), berfungsi untuk menjaga agar tidak ada
benda-benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.
Insang
dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi
masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh
tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan
bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum (Yasin, 1992).
Insang
tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan
rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai
labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain
dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung (Yasin, 1992).
b)
AMPHIBI
Pernapasan
pada amphibia terdiri dari pernapasan kulit dan pernapasan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu,
berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Pernapasan Kulit, kulit amphibia yang
sangat tipis (setebal
5-8 sel), banyak mengandung kelenjar mukosa sehingga selalu basah dan kaya
dengan kapiler darah yang merupakan lanjutan dari arteria kutanae. (Rida, 2010).
Tractus respiratorius pada amphibi terdiri dari (Tim Dosen Anatomi, 2007):
·
Nares Anterior
·
Cavum Oris
·
Pharynks
·
Larynks ; terdapat
dua pita elastis yang disebut Corda vokalis (kantung suara) apabila udara
dengan cepat keluar dari dolmonum maka corda tersebut bergetar dan menimbulkan
bunyi.
·
Bronchus ; pendek
·
Pulmonum ; sepasang
di kiri-kanan cor
Gbr. alat
pernafasan katak
c)
REPTIL
Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Tetapi
pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit
disekitar kloaka. (Anonim, 2010).
Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi.
Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan kriterokoidea dan tulang rawan
krikodea. Trakhea dan bronkhus berbentuk panjang dan dibentuk oleh
cincin-cincin tulang rawan. Tempat percabangan trakhea menjadi bronkhus disebut
bifurkatio trakhea. Bronkhus masuk ke dalam paru-paru dan tidak
bercabang-cabang lagi. Paru-paru reptilia berukuran relatif besar, berjumlah
sepasang. Struktur dalamnya berpetak-petak seperti rumah lebah, biasanya bagian
anterior lebih banyak berpetak daripada bagian posterior. Larinx terletak di
ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan
cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan
(bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing
menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah
relatif sederhana. Pada beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak
sempurna menjadi dua bagian, ialah bagian anterior berdinding saccuter sedang
bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk
reservoir. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh
tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan
dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas (Anonim, 2010).
d)
AVES
Bangsa burung
mempunyai system pernafasan paru-paru yang unik, yaitu pernafasan paru-paru
yang diperlengkapi dengan system kantong-kantong udara. Sepasang paru-parunya
relative kecil, hanya dapat mengembang sedikit, dan dibungkus oleh selaput yang
disebut pleura (Rida, 2010).
Tractus
Respiratorius pada aves terdiri dari (Tim Dosen Anatomi, 2007):
a)
Nares ; terdapat
cavum nasi kiri dan kanan yang dibatasi oleh septum nasi (sekat rongga hidung), di dalam rongga hidung
ada lipatan kerang hidung. Lubang hidung yang dibelakang disebut nars
posterior. Udara yang masuk melalui nares terus ke pharynx, larynx dan trachea.
b)
Pharynx
c)
Larynx ;
dihubungkan dengan pharynx oleh rima glottis bila telan makanan.
d)
Apparatus
vokalis; terdiri dari ligamentum vokale,
alat ini terdapat di larynx
e)
Trachea; tersusun
dari deretan-deretan cincin tulang rawan yang disebut abbulus trachealis,
trachea bercabang dua (bifurcatio) menjadi bronchi dan ini tersusun dari cincin
tulang rawan yang disebut annulus bronchialis. Bronchus ini bercabang-cabang
lagi di dalam polmonum.
f)
Polmunum;
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya
terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam
rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk (Anonim, 2009).
Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada
tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada
dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang
rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua
bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea
terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa
selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus
bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat
dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di
bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak
parabronkus (100 atau lebih) (Anonim, 2009).
Fungsi kantung udara (Anonim, 2009):
-
membantu pernafasan terutama saat terbang
-
menyimpan cadangan udara (oksigen)
-
memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung
berenang
-
mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak
Umumnya burung mempunyai
lima pasang kantong udara, yaitu
(Rida, 2010):
(1)
Kantong servikal,
(2)
kantong interklavikula,
(3)
kantong torasika
anterior,
(4)
kantong torasika
posterior dan
(5)
kantong udara
abdominal.
Gmbr. Sistem pernafasan Aves
e)
MAMALIA
Pada dasarnya
sistem respirasi pada mamalia sama dengan respirasi secara umum. Organ-organ
respirasinya pun juga hampir sama. Memiliki bagian saluran pernapasan: rongga
hidung, faring, laring, trakhea, bronkus, dan bronkiolus. Bagian pernapasan:
bronkioli respiratori, dukti alveoli, dan alveoli. Organ pernapasan utama adalah
paru-paru. Paru-paru mamalia berongga-rongga dan umumnya terbagi menjadi
lobus-lobus. Kebanyakan dua lobus sebelah kiri dan tiga lobus sebelah kanan.
Ada juga mamalia yang paru-parunya yang tidak terbagi dalam lobus-lobus,
misalnya pada ikan paus, duyung, gajah, kuda, dan beberapa kelelawar. Pada
monotremata dan tikus, hanya paru-paru kanan yang terbagi dalam lobus-lobus.
Sebelah luar paru-paru dilapisi oleh selaput pleura. Rongga hidung dipisahkan
oleh suatu sekat yang disebut septum basal, menjadi bagian kiri dan kanan.
Dengan udara luar dihubungkan oleh lubang hidung luar (nares eksternal), dengan
faring dihubungkan oleh lubang hidung dalam (nares internal/khoane). Faring
merupakan persimpangan antara saluran napas dan salura makanan. Lobus merupakan
suatu rongga yang terletak di belakang faring. Epigatus berfungsi untuk
menutupi glotis waktu menelan makanan, agar makanan tidak masuk ke sistem
pernapasan. Terdapat pula alat suara (apparatus vokalis) berupa sepasanang pita
kecil (ligamen). Trakhea diperkuat oleh cincin tulang rawan hialin dan fibrosa.
Bronkus yang dibedakan menjadi dua, yaitu bronkus ekstrapulmonalis dan bronkus
intrapulmonalis. Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus intrapulmonalis
(Rida, 2010).
Sistem
pernafasan tersusun atas organ pernafasan yang diawali dengan saluran
pernafasan yang terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus serta
alveolus, pembuluh darah paru-paru, pembuluh limfe paru-paru, dan pleura yang
terhubung langsung dengan paru-paru (Anonim, 2009).
Gambar. alat pernafasan
manusia
Alat-alat pernapasan pada manusia
meliputi (Jaka, 2010) :
1. Hidung,
Hidung merupakan organ pertama yang
dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput
lendir, yang berfungsi sebagai penyaring,
penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan
masuk keparu-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung.
2. Saluran
pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
· Faring
Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan
dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak)
berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.
Pernahkah kalian tersedak makanan? Coba pikirkan apa penyebabnya ?
· Laring
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan
tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok
(trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa
otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
· Trakea (Batang Tenggorok)
Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan
ikat, lapisan tengah terdiri
atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di
leher bagian depan kerongkongan
· Bronkhus
Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan
kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus.
Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga
bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit
· Bronkheolus
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini
lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan
kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus
seperti pembuluh.
· Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung
udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan
kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
3. Paru-paru
Berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah. Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan (Rida, 2010).
Sistem pernafasan secara garis besarnya terdiri dari
paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya,
yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok. Pada
awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak
dan pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Tenggorok bentuknya
seperti pipa yang kuat, terletak di depan kerongkongan, melalui leher sampai
mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding tenggorok diperkuat oleh beberapa
cincin rawan yang pada bagian belakangnya terbuka. Dalam rongga dada, tenggorok
bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan kiri yang masing-masing cabang memasuki
paru-paru kanan dan paru-paru kiri (Jaka, 2010).
Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-ranting
seperti pada pohon. Pada ranting-rantingnya yang terakhir terdapat
gelembung-gelembung paru-paru yang amat kecil dan amat tipis dindingnya.
Gelembung-gelembung itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam dindingnya
mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah terjadi
pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam gelembung paru-paru dan
sebaliknya. Darah tersebut mengambil zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan
karbondioksida (Jaka, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Sistem
Respirasi Pada Aves, http://ginapodia.blogspot.com, diakses pada tanggal 26 Agustus 2010.
Anonim, 2010, Sistem
Respirasi Pada Hewan, http://www.crayonpedia.com, diakses pada tanggal 26 Agustus 2010.
Jaka,
2010, Sistem Pernafasan Pada Manusia,
http://jaka-bio.blogspot.com/,
di akses pada tanggal 26 Agustus 2010
Tim Dosen Anatomi, 2007, Anatomi Perbandingan Hewan Vertebrata, Jurusan Biologi, Universitas
Hasanuddin.
Yasin, Maskoeri., 1992, Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi,Sinar Wijaya, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar