Rabu, 08 April 2015

KELEMBABAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Mahasiswa mampu memahami dan mengukur faktor-faktor yang berpengaruh ter­hadap kelembaban relatif udara.
DASAR TEORI :
Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap aktivitas organisme di alam. Kelembaban merupakan jumlah uap air di udara, se­dangkan kelembaban mutlak adalah sejumlah uap air dalam udara yang dinyatakan seba­gai berat air per satuan udara (misalnya gram per kilogram udara). Jumlah uap air yang tersimpan di udara (pada kejenuhan) dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan, sehingga kelembaban nisbi adalah persentase uap air yang sebenarnya ada dibandingkan dengan kejenuhan dibawah temperatur dan tekanan tertentu. Kelembaban merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktivitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertikal dan horisontal.
Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa faktor sbb :
a.              Suhu                                                    d. Kuantitas dan kualitas penyinaran.
b.            Tekanan udara                            e. Vegetasi dsb.
c.              Pergerakan angin                             f. Ketersediaan air di suatu tempat (air tanah, perairan)
Irama harian kelembaban sangat bervariasi, terkadang tinggi pada malam hari dan rendah pada siang hari dan sebaliknya. Irama harian kelembaban ini juga dapat disebab­kan karena perbedaan letak tempat baik secara horizontal maupun vertikal. Pengaruh ke­lembaban udara sejalan dengan temperatur dan intensitas sinar matahari yang mempunyai peranan penting dalam mengatur aktifitas organisme dan dalam membatasi penyebar­annya.

Kelembaban nisbi biasanya diukur dengan menggunakan termometer basah atau kering, baik secara manual maupun dengan alat Sling Psychrometer dan Hygrograf. Apa­bila pembacaan pada kedua termometer basah dan kering sama, maka kelembaban nisbi adalah 100 %. Tetapi apabila pembacaan termometer basah dibawah termometer kering, maka kelembaban nisbi kurang dari 100%. Nilai sebenarnya dapat dilihat pada tabel, tetapi kalau menggunakan Sling Psychrometer dan Hygrometer dapat langsung dibaca pada skala ukurannya.
KELEMBABAN RELATIF UDARA PADA TEMPAT BERBEDA
A. TUJUAN PRAKTIKUM          
1.              Untuk mengetahui perbedaan kelembaban relatif udara pada tempat / lokasi yang berbeda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2.              Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam membaca dan mengoperasikan per­alatan sederhana dalam mengukur kelembaban udara relatif.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan sbb :
1.              Termometer (air raksa/alkohol)                                       4. Botol air / Hand sprayer
2.              Sling Psychrometer                                                                5. Tabel kelembaban relatif udara
3.              Kapas
C. CARA KERJA
a. Pengukuran kelembaban udara dengan cara manual
1.              Sediakan dua buah termometer (skala 1-100), yang mana salah satu dari termo­meter tersebut pada bagian ujung pangkal dibagian yang mengandung air rak­sa, kemudian dibalut dengan kapas secukupnya dan diikat dengan karet gelang.
2.              Basahi kapas yang sudah diikat tersebut secukupnya dengan mencelupkan ke­dalam botol air atau dengan menyemprotkan dengan hand sprayer.
3.              Gantunglah kedua termometer (satu basah dan satu kering pada tempat yang dipilih) sambil dikipas-kipas selama kurang lebih 5 menit.
4.              Lakukan pengamatan setiap selang waktu 10 menit sebanyak 5 kali pada setiap tempat yang dipilih (dalam ruangan, luar ruangan, tempat terbuka dan dibawah pohon).
5.              Catatlah nilai dari hasil pembacaan pada kedua termometer (basah & kering) dalam bentuk tabel.
b. Pengukuran kelembaban udara dengan Sling Psychrometer
1.              Ambil satu alat Sling Psychrometer, kemudian tariklah keluar termometer kering dan basah dari kotak skala pada alat tersebut.
  
2.Perhatikan pada salah satu ujung termometer terdapat sumbu yang menghu­bungkan antara kotak / tempat pembasahan dengan ujung termometer basah. Kalau sumbu tidak tersambung / terbalut dengan salah satu ujung termometer, sambungkan sumbu tersebut pada ujung termometer basah (wet).
3.              Basahilah sumbu tersebut dengan air secukupnya, kemudian tutup kotaknya.
4.              Langkah berikutnya adalah ayunkanlah termometer basah dan kering dengan cara memutar-mutarnya di udara seperti baling-baling.
5.              Lakukanlah pengamatan / pembacaan setiap 5 menit pengayunan pada termo­meter basah dan kering (catat pada lembar kerja anda), jumlah pengamatan sesuai sebanyak 5 kali, dengan interval waktu setiap pengamatan ± 10 menit.
6.              Buatlah tabel hasil pembacaan pada setiap lokasi penngamatan yang berbeda.
7.              Untuk pembacaan kelembaban relatif udara dapat dilakukan, mengdempetkan hasil pembacaan skala termoter basah dan kering pada skala yang terdapat pada Sling Psychrometer tersebut
8.              Kalau anda tidak mengerti mintalah bantuan pada dosen ataupun asisten labora­torium.
D.         HASIL DAN PEMBAHASAN
Buatlah dalam bentuk tabel seluruh hasil pembacaan skala termometer basah dan kering dan kelembaban relatif udara dan pada beberapa lokasi yang berbeda. Diskusikanlah dengan teman kelompoknya untuk membuat pembahasan hasil peng­ukuran dan tariklah kesimpulan bila memungkinkan. Bila mengalami kesusahan minta­lah petunjuk dari dosen dan asisten yang mengawas praktikum di laboratorium.

Tidak ada komentar: