KELEMBABAN UDARA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Mahasiswa
mampu memahami dan mengukur faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kelembaban relatif udara.
DASAR
TEORI :
Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan
abiotik yang berpengaruh terhadap aktivitas organisme di alam. Kelembaban
merupakan jumlah uap air di udara, sedangkan kelembaban mutlak
adalah sejumlah uap air dalam udara yang dinyatakan sebagai berat air per
satuan udara (misalnya gram per kilogram udara). Jumlah uap air yang tersimpan
di udara (pada kejenuhan) dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan, sehingga kelembaban
nisbi adalah persentase uap air yang sebenarnya ada
dibandingkan dengan kejenuhan dibawah temperatur dan tekanan tertentu.
Kelembaban merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi
aktivitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian,
keragaman vertikal dan horisontal.
Tinggi
rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa
faktor sbb :
a.
Suhu d. Kuantitas dan kualitas
penyinaran.
b.
Tekanan
udara e.
Vegetasi dsb.
c.
Pergerakan
angin f. Ketersediaan air di suatu
tempat (air tanah, perairan)
Irama harian kelembaban sangat bervariasi, terkadang
tinggi pada malam hari dan rendah pada siang hari dan sebaliknya. Irama harian
kelembaban ini juga dapat disebabkan karena perbedaan letak tempat
baik secara horizontal maupun vertikal. Pengaruh kelembaban
udara sejalan dengan temperatur dan intensitas sinar matahari yang mempunyai peranan
penting dalam mengatur aktifitas organisme dan dalam membatasi penyebarannya.
Kelembaban nisbi biasanya diukur
dengan menggunakan termometer basah atau kering, baik secara manual maupun
dengan alat Sling Psychrometer dan Hygrograf. Apabila
pembacaan pada kedua termometer basah dan kering sama, maka kelembaban nisbi adalah
100 %. Tetapi apabila pembacaan termometer basah dibawah termometer kering, maka
kelembaban nisbi kurang dari 100%. Nilai sebenarnya dapat dilihat pada tabel,
tetapi kalau
menggunakan Sling Psychrometer dan Hygrometer dapat langsung
dibaca pada skala ukurannya.
KELEMBABAN
RELATIF UDARA PADA TEMPAT BERBEDA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Untuk mengetahui perbedaan kelembaban relatif udara
pada tempat / lokasi yang berbeda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2.
Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam membaca
dan mengoperasikan peralatan sederhana dalam mengukur kelembaban udara
relatif.
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan sbb :
1.
Termometer
(air raksa/alkohol) 4.
Botol air / Hand sprayer
2.
Sling
Psychrometer 5. Tabel kelembaban relatif
udara
3.
Kapas
C. CARA KERJA
a. Pengukuran kelembaban udara dengan cara manual
1.
Sediakan dua buah termometer (skala 1-100), yang
mana salah satu dari termometer tersebut pada bagian ujung pangkal dibagian
yang mengandung air raksa, kemudian dibalut dengan kapas secukupnya dan diikat
dengan karet gelang.
2.
Basahi kapas yang sudah diikat tersebut secukupnya
dengan mencelupkan kedalam botol air atau dengan menyemprotkan dengan
hand sprayer.
3.
Gantunglah kedua termometer (satu basah dan satu
kering pada tempat yang dipilih) sambil dikipas-kipas selama kurang lebih 5
menit.
4.
Lakukan pengamatan setiap selang waktu 10 menit
sebanyak 5 kali pada setiap tempat yang dipilih (dalam ruangan, luar ruangan,
tempat terbuka dan dibawah pohon).
5.
Catatlah nilai dari hasil pembacaan pada kedua
termometer (basah & kering) dalam bentuk tabel.
b. Pengukuran kelembaban udara dengan Sling
Psychrometer
1.
Ambil satu alat Sling Psychrometer, kemudian
tariklah keluar termometer kering dan basah dari kotak skala pada alat
tersebut.
2.Perhatikan pada salah satu ujung termometer
terdapat sumbu yang menghubungkan antara kotak / tempat pembasahan dengan ujung termometer basah. Kalau sumbu tidak
tersambung / terbalut dengan salah satu ujung termometer, sambungkan sumbu tersebut
pada ujung termometer basah (wet).
3.
Basahilah
sumbu tersebut dengan air secukupnya, kemudian tutup kotaknya.
4.
Langkah berikutnya adalah ayunkanlah termometer basah dan kering dengan
cara memutar-mutarnya di udara seperti baling-baling.
5.
Lakukanlah pengamatan / pembacaan setiap 5 menit pengayunan pada termometer basah dan kering
(catat pada lembar kerja anda), jumlah pengamatan sesuai sebanyak 5 kali,
dengan interval waktu setiap pengamatan ± 10 menit.
6.
Buatlah
tabel hasil pembacaan pada setiap lokasi penngamatan yang berbeda.
7.
Untuk pembacaan kelembaban relatif udara dapat dilakukan, mengdempetkan hasil pembacaan skala
termoter basah dan kering pada skala yang terdapat pada Sling Psychrometer tersebut
8.
Kalau anda tidak mengerti mintalah bantuan pada dosen ataupun asisten
laboratorium.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Buatlah dalam bentuk tabel
seluruh hasil pembacaan skala termometer basah dan kering dan kelembaban
relatif udara dan pada beberapa lokasi yang berbeda. Diskusikanlah dengan teman
kelompoknya untuk membuat pembahasan hasil pengukuran dan tariklah kesimpulan
bila memungkinkan. Bila mengalami kesusahan mintalah petunjuk dari dosen dan
asisten yang mengawas praktikum di laboratorium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar