Minggu, 05 April 2015

FILLUM ACRANIATA (PROCORDATA)

FILLUM ACRANIATA (PROCORDATA)

Fillum acraniata merupakan class yang tidak memiliki tulang tengkorak. Class ini dibagi menjadi:
   a.       Hemichordata (Enteropneusta)
   b.      Tunicata (Urochordata)
   c.       Cephalochordata (Leptocardii)
SUB PHYLUM HEMICHORDATA (setengah chordata)
Hemichordate berasal dari kata Latin Hemi = setengah, chorda = batang; artinya Chordata yang berpenyokong tubuh kecil. Sering disebut Adelochordata, artinya chordate yang berpenyokong tubuh tidak tampak. Sebagian besar anggota dari hewan ini merupakan hewan berbentuk yang cacing, berbadan lunak, yang rudimenter notochordnya. Hewan-hewan Adelochordata terdapat di dasar laut, baik yang berpasir, maupun yang berlumpur. Notochord yang pendek terletak pada bagian anterior tubuh sering disebut stomocord.
Anatomi
Badan ialah lunak dan berbentuk silinder seperti cacing. Dataran badan dilapisi epidermis yang terdiri atas satu lapis sel yang mempunyai cilia. Pada badan dapat dibedakan:
1.      Proboscis, yang berbentuk seperti conus
2.      Collare, yang berbentuk sebagai leher baju dan menglilingi colum dan basis proboscis.
3.      Truncus, yang panjang agak pipih.
Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis, truncus longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus. Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi cranial collare rupanya bersifat sel-sel sensoris.
Dinding badan terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara keluar melalui satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang dipisah satu dari yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium entrale. Juga celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam proboscis dan di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi dengan air laut melalui pori.
Fisiologi
Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi dengan air laut sehingga mengembang dan mengeras. Oleh karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka, sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang, kandung-kandung, celah-celah insang, sisa-sisa organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan melalui anus.

Embryo
Pada Balanoglossusterdapat amphigoni terdapat amphigoni dan gonochorisme. Ovaria dan testes berbentuk sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam dua baris. Mereka terdapat di dalam cristae genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris pori yang terdapat pada tepi crista genetalis.
Fertilisasi berlangsung ex tern. Perkembangan dapat langsung atau dengan metamorphosis. Pada perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi pembelahan secara holoblastis dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula berubah menjadi bentuk grastula dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan entoderm memisah dari ectoderm. Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar terjadi sebagai invaginasi di dalam sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus.
Sub Phylum Hemichordata terbagi menjadi dua klas yaitu:
1.      Klas Enteropneusta, terdiri atas bentuk-bentuk seperti cacing, terorganisasi secara sederhana dan membuat lorog-lorong dalam dasar laut, misalnya: Balanoglossus, Ptychostera, dan saccoglosus. Ukuran tubuh bermacam-macam, dengan panjang  tubuh  2-3 cm. Permukaan tubuh banyak mengandung silia. Hidup di laut, diperairan laut dangkal, membuat lorong-lorong dalam pasir atau lumpur dengan menggunakan proboscis. Tubuh terbagi atas 3 bagian, yaitu bagian depan dengan otot daging yang tebal, berbentuk belalai (proboscis) dengan rongga sumbu. Contoh spesies : Balanoglossus, Glossobalanus

Klasifikasi :
Balanoglossus sp.
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Chordata
Sub phylum: Hemichordata
Klas           : Enteropnneusta
Ordo         :
Family       :
Genus        : Balanoglossus
Spesies      : Balanoglossus sp
Sumber    : Zoologi vertebrata, Maskoeri Jasin.
2.      Klas Pterobranchia, terdiri atas 3 genera, yakni: Cephalodiscus, Rhadopleura, dan Atubaria yag hidup di laut juga. Hidup dalam bentuk koloni dan sedentari (menetap di suatu tempat dengan cara melekat pada suatu benda). Hewan- hewan dalam klas ini memiliki persamaan dalam hal bagian-bagian tubuh, yaitu: 1). Bagian proboscis dengan rongga proboscis. 2). Bagian collar dengan 2 rongga collar yang berhubungan  dengan dunia luar melalui sepasang lubang collar. 3). Bagian truncus dengan 2 saluran pinggir
Ordo Cephalodiscoides
Memiiliki perluasan tubuh dalam bentuk bercabang-cabang dengan struktur gelatin. Mempunyai bentuk seperti koloni , umumnya dengn memperbanyak melalui tunas yang menempel sebelum dewasa. Memiliki sepasang lubang insang. Contoh: Cephalodiscus sp

Ordo Rhabdopleuridea
Hewan odo ini tidak memiliki insang, sebagai penggantinya berupa sepasang cekukan yang bersilia. Hidup dalam bentuk koloni dan sering memiliki perluasan tubuh. Contoh spesies: Rhabdopleura, sp.


SUB PHYLUM UROCHORDATA (TUNICATA)
Urochordata berasal dari kata Latin Uro = ekor; chorda = batang yang artinya berpenyokong tubuh di bagian ekor; sedang Tunicata berasal adri kata Latin tunicine = mantel, artinya bermantel berbahan tunicin.
Pada sub Phylum ini terdapat 3 klas, yaitu;
1.      Ascidiacea yang sesil
2.      Thaliacea, dan
3.      Appendicularia
Masing-masing klas mempunyai sifat yang unik. Urochordata merupakan hewan laut dan semua Ascidiacea sesil, sedang klas lainnya adalah pelagic. Masing-masing klas sangat menarik karena mempunyai sejumlah cirri tertentu. Dalam sejarah hidupnya mempunyai sejumlah seri atau rentetan perubahan. Beberapa di antaranya menunjukkan pergantian turunan seperti cirri di antara Invertebrata yang masih ada. Sebagian mempunyai metamorphosis retrogratif, walaupun tidak persis seperti yang terdapat pada Copepoda parasit. Sifat sesil dan penggirigan makanan secara mekanis dengan menggunakan silia menunjukkan rantai hubungan antara Urochordata dengan Pterobranchia, yakni Rhabdopleyra dan Cephalodiscus. Kembang biak dengan tunas merupakan hal yang umum pada Invertebrata rendah, sedang pada chordate tidak terjadi kecuali pada Urochordata.
Larva Urochordata yang berenang secara bebas merupakan suatu misteri yang menyimpan cirri Chordata. Sejauh ini tidak mungkin hanya mempelajari hewan dewasa saja dalam mencari hubungan Urochordata denga Chordata, karena sejauh dalam hidupnya cirri chordate berupa chorda dorsalis atau notochord tidak ada pada Urochordata dewasa. Dengan kata lain bahwa dengan mempelajari metamorphosis Urochordata baru dapat dipastikan hubungan Urochordata dengan chordate lainnya.
Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803 m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter bererapa hidup secara koloni.
Fisiologi
Makanan berupa plankton-plankton kecil masuk ke dalam pharynx. Plankton ini terjerat oleh getah yang pekat yang berasal dari sel-sel kelanjar yang berasal dari endostyle, dan dialirkan oleh gerakan silia pada endostyle, cristae epicaryngeales dan lamina dorsalis ke lubang esophagus, lalu mengalir melalui stigmata di mana terjadi pertukaran gas antara darah dan air. Kontraksi cor ialah secara peristaltik dengan arah yang berganti-ganti, sehingga aliran darah juga berganti-ganti.
Kelompok sel-sel besar dengan gelembung-gelembung besar yang mengandung asam urat diduga berfungsi sebagai alat exskresi. Juga diduga bahwa grandula neurelaris berhubungan dengan exkresi. Pada tentakel di dalam lubang mulut diduga ada sel-sel yang berfungsi sebagai chemoreceptor. Juga diduga bahwa tuberculum dorsale merupakan suatu alat indera. Pada keadaan protogyni, ovarium berfungsi dulu, kemudian testis. Oleh karenanya dapat terjadi autofertilisasi.
Embryo
Fertilisasi berlangsung extern. Pembelahan terjadi sampai terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula ialah pipih dengan sel-sel, yang membentuk ectoderm yang agak cembung di atas dan sel-sel yang embentuk entoderm yang agak cekung di bawah. Sel-sel ectoderm memperbanyak diri lebih cepat, sehingga mereka lebih kecil. Bentuk gastrula terjadi kebanyakan dengan cara invanigasi epibolis. Pada cara ini sel-sel ectoderm terus memperbanyak diri lebih cepat, sehingga entoderm makin lama makin cekung dan ectoderm meluas menutupi entoderm. Blastocela menghilang dengan mendalamnya cekung terjadilah bentuk gastrula dengan archenteron dan gastoporus. Gastoporus kemudian mengecil dan terletak pada ujung caudal sebelah dorsal atau atas. Embryo kemudian memanjang, sebelah atau lebih mendata, padahal sebelah bawah atau ventral tetap cembung.
Pada tahap metamorphosis, jumlah stigmata (lubang insang) bertambah, ekor serta chordata dorsalis dan bagian caudal medulla spinalis menghilang. Bangunan-bangunan yang dipandang mata dan otocyt serta kandungan alat indera menghilang, bagian cranial medulla spinalis menjadi suatu ganglion dan dan gonades serta saluran mereka terjadi antara ventriculus dan intestenum dari mesoderm.
Bagian tubuh antara bagian yang melekat dan mulut tumbuh cepat sehingga tubuh memutar mencapai 1800 dengan mulut dan lubang atrial terdapat pada ujung yang bebas. Akhirnya papillae adhesivae menghilang dan seluruh tubuh dikelilingi oleh tunica.
Subphylum Urochordata dibagi dalam classes dan ordines sebagai berikut:
1.      Class Appendicularia, contoh: Appendicularis sp.
2.      Class Ascidiaceae, contoh: Ascidiaceae sp
3.      Class Thalliaceae, contoh: Thalliaceae sp.
Ordo Enterogona, contoh: Ascidia intestinalis
Ordo Pleurogona, contoh: Botryllus violaceus
Ordo Doliolida, contoh : Doliolum denticulatum
Ordo Salpida, contoh: Salpa sp.
Ordo Pyrosomida, contoh: Pyrosoma giganteum

SUB PHYLUM CHEPALOCHORDATA
Cephalochordate merupakan hewan yang sangat penting dan besar artinya dalam perkembangan anatomi perbandingan dan hubungan kekerabata antara chordate.
Sub phylum ini terdiri atas sebuah klas Cephalocordata yang terdiri atas 2 familia yaitu; 1). Branchiostomidae, terdiri atas 2 genera yakni Amphioxus dan Symetron. 2). Amphioxidae
Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah AMPHIOXUS dan LANCELET. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang bersih di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam air biasanya berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh runcing. Ciri Chordata pada chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata.
Anatomi
Badan panjangnya tidak melebihi 5,8 cm. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal, ialah sirip dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang kemudian melanjtkan diri ke venral cranial sampai dimana penampang melintang badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral. Ada 2/3 bagian cranial badan tidak ada sirip ventral tetapi pada batas antara dataran lateral dan dataran ventral terdapat suatu lipatan yang disebut metapleura
Ada 100 celah-celah insang atau lebih. Mereka ialah memanjang ke arah entrodorsal atau agak miring. Septa interbranchiala yang memisahkan celah-celah insang satu dari yang lain, disebelah dalam dilapisi oleh sel-sel ephitelium pendek dan tidak bercilia yang berasal dari ectodermal.
Pembuluh-pembuluh darah Amphioxus ialah semua dari satu macam, tetapi oleh kaena ada homologinya pada pembuluh-pembuluh darah craniata, beberapa dari mereka disebut arteriae dan beberapa venae.
Pada Amphioxus terdapat gonochorisme, tetap bentuk hewan jantan dan hewan betina ialah sama, sehingga tidak ada dimorphisme. Gonades berbentuk sebagai kandung-kandung sejumlah 26 pasang yang tersusun antara dinding badan dan dinding lateral atrium, di daerah pharyngeal dan post-pharyngeal. Gonades tidak mempunyai saluran keluar. Bila sel-sel kelamin masak, sel-sel tersebut menembus dinding lateral aerom dan datang di dalam atrium untuk kemudian keluar melalui actoporus.
Fisiologi
Interaksi satu myomer, menyebabkan badan membengkok pada tempat myomer itu. Bila kontraksi myomer-myomer itu terjadi berturut-turut dari canial ke caudal dan berganti-ganti kanan dan kiri, terjadi gerakan mengelombang dari tubuh cranial ke caudal.
Embryologi
Fertilisasi berlangsung extern. Pembelahan melalui meridional, kemudian sampir equatorial, sehingga terjadi micromer dan macromer dan terjadi bentuk morula. Kemudian terjadi bentuk blastula disusul oleh bentuk glastula. Bentuk glastrula terjadi oleh karena adanya invaginasi secara epiboli. Bentuk gastrula semula berbentuk seperti piring, tetapi kemudian archenteron mendalam dan gastoporus mengecil dan terdapat pada ujung yang akan menjadi ujung caudal, di datran yang akan menjdi dataran dorsal. Dataran ini mendatar padahal dataran yang akan menjadi dataran ventral tetap melengkung. Pada sel-sel ectoderm terdapat cilia. Kemudian seperti halnya pada Urochordata, ectoderm di sebelah dorsal, cranial dan gastropopus, menjadi lamina medullaris.
Sub Phylum Chepalochordata hanya terdiri atas satu class, ialah:
Class                : Cephalochordata
Klasifikasi selanjutnya ialah sebagai berikut:
Ordo                : Branchiostomidae
Familia            : Branchiostomidae
Contoh            : Amphioxus lanceolatus
Ordo                : Amphioxidia
Famili              : Amphioxididiae
Contoh                        : Amphioxides sp.
  


DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, MD., 1989, Zoologi Dasar, Erlangga,
Jasin, M., 1992. Zoologi Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Store, T.I., and R.L. Usinger, 1957, General Zoology, Mc Graw Hill Book Co. Inc.,          New York.



Tidak ada komentar: