ANALISIS VEGETASI
TUJUAN INSTRUKSIONAL KIHUSUS (TIK) :
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menentukan
metode sampling yang cocok dalam
analisis komunitas ekosistem teresterial.
DASAR
TEORI :
Ada
dua fase dalam kajian vegetasi ini, yaitu mendiskripsikan dan menganalisa, yang
masing-masing menghasilkan berbagi
konsep pendekatan yang berlainan. Metode manapun yang dipilih yang penting adalah harus disesuaikan
dengan tujuan kajian, luas atau sempitnya yang ingin diungkapkan, keahlian
dalam bidang botani dari pelaksana (dalam hal
ini adalah pengetahuan dalam sistimatik), dan variasi vegetasi secara alami itu
sendiri (Webb, 1954).
Metode-metode yang umum dan sangat efektif serta efisien
jika digunakan untuk penelitian
komunitas tumbuhan, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan
metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan
pada penggunaan analisis dengan
metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Syafei, 1990).
Metode plot adalah prosedur yang umum digunakan untuk
sampling berbagai tipe organisme.
Bentuk plot biasanya segi empat atau persegi ataupun dalam bentuk lingkaran. Sedangkan ukurannya tergantung tingkat
keheterogenan komunitas. Ukuran plot umumnya ditentukan berdasarkan luasan
Kurva Spesies Area. Metode plot dapat digunakan untuk keperluan sampling tumbuhan dan hewan sessile (menetap)
ataupun yang bergerak lambat,
contohnya hewan tanah dan hewan yang bersarang di lubang. Untuk sampling tumbuhan dan hewan sessile dapat dua cara penerapan
metode plot, yaitu :
1.
Metode
Petak Tunggal : untuk metode petak tunggal hanya satu petak (ukuran) sampling contoh yang digunakan untuk mewakili suatu
areal tertentu, yang dapat disebar dalam areal yang akan disampling
2.
Metode
Petak Berganda (Nested Quadrat) : pada metode petak ganda, pengambilan contoh dengan menggunakan banyak petak contoh yang
letaknya merata, tetapi sebaliknya
secara sistematik. Ukuran petak berbeda-beda menurut ukuran tumbuhan atau hewan yang diamati.dengan pernbandingan
panjang dan lebar 2 : 1. Petak lainnya diletakkan
dalam petak terbesar. Metode ini baik digunakan untuk makro invertebrata tanah atau invertebrata bentik atau pada areal
hutan mangrove.
Penentuan lokasi plot dapat dilakukan dengan acak atau sistematis yang bertujuan untuk meminimumkan bias.
LATIHAN 6
METODE
SAMPLING DAN ANALISIS VEGETASI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Untuk
mengetahui kepadatan, frekuensi, dan dominasi dari organisme penyusun dalam suatu komunitas dengan menggunakan metode
petak tunggal, petak ganda, line
transek dan belt transek.
2.
Melatih
keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling organisme dan rumus-rumus sederhana dalam analisis
populasi.
B. ALAT
DAN BAHAN
Alat
dan Bahan yang digunakan sbb :
1.
Hand
Counter 5. Alat Tulis menulis
2.
Meteran/tali 6.
Timbangan
3.
Patok 7. Areal Komunitas
4.
Box
sampel/Botol sampel 8. Pinset/Skalpel
C. CARA KERJA
+ METODE PLOT (BERPETAK)
1.
Pilihlah
suatu kawasan atau areal komunitas yang akan diamati, kemudian setiap kelompok memilih tempat yang berbeda sebagai titik
awal pengamatan .
2.
Tentukanlah
ukuran petak anda dengan melalui Kurva spesies area kemudian sebarlah petak tersebut dalam areal pengamatan, bisa
secara acak maupun sistematis.
3.
Pada
setiap petak hitunglah jumlah organisme dan jenisnya, luas penutupannya maupun biomassanya.
4.
Catatlah
data yang diperoleh per petak, untuk selanjutnya dilakukan perhitungan di laboratorium.
5.
Jangan
lupa mencatat data-data ekologis di lapangan sehingga dapat menunjang data anda dalam pembahasan nantinya.
Pengolahan Data
1.
a. Kerapatan/Kepadatan (D).
Kerapatan
Mutlak (DMi) =
ni/A
ni = Jumlah Individu Spesies i A =
Luas total habitat sampling b. Kerapatan Relatif (DRi) =DMi/DM x 100 %
DMi =
Kerapatan mutlak Sp.i = Jumlah DM semua jenis
2. a. Frekuensi Mutlak (F).
Frekuensi
Mutlak i (FMi) =
Ji/K
Ji =Jumlah petak dimana sampel I
didapat K= total
petak sampling h. Frekuensi Relatif (FRi) = FMi/Fa x
100 %
FMi =
Frekuensi mutlak Sp.i FA = total
semua frekueni mutlak I
3.
Luas Penutupan/Kerimhunan atau Dominasi (C).
Luas Penutupan Mutlak CMi = Ci/A
Ci
=Luas penutupan total sp.i /biomassa Sp.i
CA =
Luas penutupan/biomassa semua Sp.
4.
Indeks Nilai Penting/Dominasi (Importance Value)
INP/Dominasi
= DRi + FRi + Cri =........................... %
5.
Summet Dominance Ratio (SDR)
SDR =
INP/3 =.................... %
+ METODE TRANSEK (JALUR)
Umumnya dipakai untuk jenis vegetasi tertentu misalnya
padang rumput, semak
atau tumbuhan perdu lainnya. Penggunaan metode petak / plot seringkali kurang praktis dan membutuhkan banyak waktu. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka
dapat digunakan 3 macam metode transek, yaitu :
1.
Line Intercept (Line transect) umumnya untuk komunitas padang rumput.
Tentukan dua titik sebagai pusat garis transek, panjang garis transek biasanya
10, 25, 50, 100 m, tebal garis
transek 1 cm. Pada garis transek dibuat segmen dengan panjang 1, 5, 10 meter.
2.
Belt Transect, umumnya digunakan untuk mempelajari komunitas hutan yang
luasnya, serta keadaannya
(vegetasi, tanah, topografi, elevasi dll) belum diketahui. Lebar transek 10 -
20 m dan jarak antar transek 200 -1000 m tergantung intensitas. Pada transek dibuat petak dengan ukuran tertentu
misalnya 10 x 10 m atau 20 x 20 meter
dll.
3.
Strip Sensus, umumnya dipakai untuk vertebrata terestrial, metode ini
hampir sama dengan line intercept,
dimana pengamat berjalan sepanjang garis transek dan mencatat spesies yang diamati dalam jalur transek
(untuk menduga kepadatan populasi).
Catatan : Cara kerja dan analisa data sama dengan metode petak/plot
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar