KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM KOMUNITAS
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Mahasiswa
mampu mengaplikasikan rumus-rumus indeks keanekaragaman jenis dalam
menduga tingkat kestabilan komunitas teresterial.
DASAR
TEORI :
Keanekaragaman jenis adalah merupakan karakteristik
tingkatan dalam komunitas berdasarkan organisasi biologisnya, yang dapat
digunakan untuk menyatakan struktur komunitasnya. Suatu komunitas dikatakan
mempunyai keanekaragaaman yang tinggi jika komunitas tersebut disusun oleh
banyak spesies (jenis) dengan kelimpahan spesies sama dan hampir
sama. Sebaliknya jika suatu komunitas disusun oleh sedikit spesies dan jika
hanya sedikit
spesies yang dominan maka keanekaragaman jenisnya rendah.
Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa
suatu komunitas memiliki kompleksitas yang tinggi. Komunitas yang sudah tua dan
stabil akan mempunyai keragaman jenis yang tinggi. Sedangkan suatu komunitas
yang sedang berkembang pada tingkatan suksesi mempunyai jumlah jenis rendah
dari pada komunitas yang sudah mencapai klimaks. Komunitas yang mempunyai
keanekaragaman tinggi lebih tidak mudah terganggu oleh pengaruh lingkungan.
Jadi dalam suatu komunitas yang keanekaragamannya tinggi akan
terjadi interaksi spesies yang melibatkan transfer energi, predasi, kompetisi
dan niche yang lebih kompleks.
Para ahli ekologi
bersepakat bahwa konsep keanekaragaman jenis dapat digunakan untuk mengukur
stabilitas suatu komunitas (kemampuan komunitas untuk menjaga dirinya tetap
stabil walaupun ada gangguan terhadap komponen-komponennya). Indeks keanekaragaman
jenis merupakan parameter yang banyak digunakan untuk membandingkan suatu
komunitas terutama untuk mempelajari pengaruh dari gangguan biotik ataupun untuk
tingkat suksesi dan kestabilan komunitas tersebut. Ada beberapa metode
kuantitatif untuk mengukur keanekaragaman jenis komunitas antara lain
Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
PRAKTIKUM
10
KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM KOMUNITAS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui dan menentukan keanekaragaman jenis suatu komunitas dengan berdasarkan pada Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
2.
Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling organisme dan rumus-rumus sederhana dalam menghitung
keanekaragaman jenis dalam
suatu komintas.
B. ALAT
DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan sbb :
1.
Meteran 4. Alat tulis menulis
2.
Patok 5. Areal yang akan diamati
3.
Hand
Counter 6. Kalkulator
C. CARA KERJA
1.
Pilihlah
suatu areal yang akan diduga tingkat keanekaragamannya.
2.
Buatlah
petak sampel dalam areal tersebut dan letakkan petak secara acak atau sistematis dengan ukuran yang sesuai denagan keadaan
komunitas.
3.
Lakukanlah
perhitungan jumlah individu dan jenis pada setiap petak sampel.
4.
Buatlah
tabel hasil pengamatan komunitas tersebut agar memudahkan dalam pengolahan data nantinya.
5.
Data
yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
D.
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dilapangan
kemudian diamati/di indentifikasi di laboratorium, kemudian dilakukan perhitungan indeks dominasi sbb
:
Indeks Simpson
8 = n n
8 = Indeks
Dominansi
ni = Jumlah Individu Spesies I N = Jumlah total
Individu
Bila suatu komunitas mempunyai keanekaragaman yang tinggi,
maka akan mempunyai dominansi yang
rendah sehingga keanekaragaman jenis dapat dihitung dengan rumus Indeks Simpson (Ds) :
Ds = 1 - ____________ atau Ds = 1 - 8
Standar Nilai Indeks Dominansi dalam hubungannya dengan derajat penguasaan dan kuantitas spesies di lingkungan sebagaimana disebutkan dalam Odum (1971).
Nilai Indeks Simpson
|
Kriteria
|
0 < Ds ≤ 0,5
|
= Dominasi rendah
|
0.5 < Ds≤ 0,75
|
= Dominasi sedang
|
0,75 < Ds ≤ 1,00
|
= Dominasi tinggi
|
Indeks Shannon-Wiener [H]
H
= - E
Pi Log Pi atau
H = - E
ni Log ni
N N
ni =
Jumlah individu spesies I
N =
Jumlah total individu
Pi
= ni/N
Menurut Brewer (1994) indeks keanekaragaman Shannon-Wiener bertoleransi
antara 0 - ~ dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai Shannon-Wiener
|
Kriteria
|
||
Jika H’ < 2
|
|
|
keanekaragaman genera/spesies rendah, kestabilan komunitas
|
Jika H’ ≤ 2
|
≤
|
3
|
keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu sedang
|
Jika H’ > 3
|
|
|
keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap spesies / genera tinggi dan kestabilan komnitas tinggi
|
E.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Buatlah
seluruh data hasil pengamatan yang diperoleh dalam bentuk tabel, diskuskanlah dengan teman kelompoknya untuk membuat pembahasan hasil
pengamatan dan tariklah kesimpulan
bila memungkinkan. Bila mengalami kesusahan mintalah petunjuk
dari dosen dan asisten yang mengawas praktikum di laboratorium.
n
n 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar