Rabu, 08 April 2015

KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM KOMUNITAS

KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM KOMUNITAS

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Mahasiswa mampu mengaplikasikan rumus-rumus indeks keanekaragaman jenis dalam menduga tingkat kestabilan komunitas teresterial.
DASAR TEORI :
Keanekaragaman jenis adalah merupakan karakteristik tingkatan dalam komunitas berdasarkan organisasi biologisnya, yang dapat digunakan untuk menyatakan struktur ko­munitasnya. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaaman yang tinggi jika ko­munitas tersebut disusun oleh banyak spesies (jenis) dengan kelimpahan spesies sama dan hampir sama. Sebaliknya jika suatu komunitas disusun oleh sedikit spesies dan jika hanya sedikit spesies yang dominan maka keanekaragaman jenisnya rendah.
Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas yang tinggi. Komunitas yang sudah tua dan stabil akan mempunyai keragam­an jenis yang tinggi. Sedangkan suatu komunitas yang sedang berkembang pada tingkatan suksesi mempunyai jumlah jenis rendah dari pada komunitas yang sudah mencapai kli­maks. Komunitas yang mempunyai keanekaragaman tinggi lebih tidak mudah terganggu oleh pengaruh lingkungan. Jadi dalam suatu komunitas yang keanekaragamannya tinggi akan terjadi interaksi spesies yang melibatkan transfer energi, predasi, kompetisi dan niche yang lebih kompleks.
Para ahli ekologi bersepakat bahwa konsep keanekaragaman jenis dapat digunakan untuk mengukur stabilitas suatu komunitas (kemampuan komunitas untuk menjaga dirinya tetap stabil walaupun ada gangguan terhadap komponen-komponennya). Indeks keane­karagaman jenis merupakan parameter yang banyak digunakan untuk membandingkan suatu komunitas terutama untuk mempelajari pengaruh dari gangguan biotik ataupun un­tuk tingkat suksesi dan kestabilan komunitas tersebut. Ada beberapa metode kuantitatif untuk mengukur keanekaragaman jenis komunitas antara lain Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
PRAKTIKUM 10
KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM KOMUNITAS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui dan menentukan keanekaragaman jenis suatu komunitas de­ngan berdasarkan pada Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling orga­nisme dan rumus-rumus sederhana dalam menghitung keanekaragaman jenis dalam suatu komintas.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan sbb :
1.       Meteran                                                               4. Alat tulis menulis
2.       Patok                                       5. Areal yang akan diamati
3.       Hand Counter                                                   6. Kalkulator
C. CARA KERJA
1.            Pilihlah suatu areal yang akan diduga tingkat keanekaragamannya.
2.            Buatlah petak sampel dalam areal tersebut dan letakkan petak secara acak atau sis­tematis dengan ukuran yang sesuai denagan keadaan komunitas.
3.            Lakukanlah perhitungan jumlah individu dan jenis pada setiap petak sampel.
4.            Buatlah tabel hasil pengamatan komunitas tersebut agar memudahkan dalam peng­olahan data nantinya.
5.            Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Indeks Simpson dan Indeks Shannon-Wiener.
D. ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dilapangan kemudian diamati/di indentifikasi di laboratorium, kemudian dilakukan perhitungan indeks dominasi sbb :
Indeks Simpson
8 = n n
8 = Indeks Dominansi
ni = Jumlah Individu Spesies I N = Jumlah total Individu
Bila suatu komunitas mempunyai keanekaragaman yang tinggi, maka akan mempunyai dominansi yang rendah sehingga keanekaragaman jenis dapat dihitung dengan rumus Indeks Simpson (Ds) :
Ds = 1 - ____________  atau Ds = 1 - 8
Standar Nilai Indeks Dominansi dalam hubungannya dengan derajat penguasaan dan kuantitas spesies di lingkungan sebagaimana disebutkan dalam Odum (1971).
Nilai Indeks Simpson
Kriteria
0 < Ds0,5
= Dominasi rendah
0.5 < Ds0,75
= Dominasi sedang
0,75 < Ds 1,00
= Dominasi tinggi

Indeks Shannon-Wiener [H]
H = - E Pi Log Pi atau H = - E ni Log ni
N N
ni = Jumlah individu spesies I
N = Jumlah total individu
Pi = ni/N
Menurut Brewer (1994) indeks keanekaragaman Shannon-Wiener bertoleransi antara 0 - ~ dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai Shannon-Wiener
Kriteria
Jika H’ < 2


keanekaragaman genera/spesies rendah, kestabilan komunitas
Jika H’ ≤ 2
3
keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu sedang
Jika H’ > 3


keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap spesies / genera tinggi dan kestabilan komnitas tinggi

E.           HASIL DAN PEMBAHASAN
Buatlah seluruh data hasil pengamatan yang diperoleh dalam bentuk tabel, dis­kuskanlah dengan teman kelompoknya untuk membuat pembahasan hasil pengamat­an dan tariklah kesimpulan bila memungkinkan. Bila mengalami kesusahan mintalah petunjuk dari dosen dan asisten yang mengawas praktikum di laboratorium.
n                    
n 1

Tidak ada komentar: