ORGANISME EKOSISTEM PERAIRAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Mahasiswa
mampu mengaplikasikan ”Indeks Perbandingan Sekuensial” dalam mendeteksi
tingkat keanekaragaman hewan bentos dalam suatu ekosistem perairan .
DASAR
TEORI :
Ekosistem merupakan suatu sistem di alam dimana
terdapat hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga
dengan lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung ukuran tetapi
ditekankan pada kelengkapan komponennya. Berdasarkan atas habitatnya,
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem
perairan (akuatik). Di dalam suatu ekosistem perairan, kita dapat mengenal
komponen-komponennya
berdasarkan cara hidupnya yaitu bentos, perifiton, plankton, nekton dan
neuston. Salah satu komponen yang memiliki variasi organisme cukup banyak dalam
suatu
perairan adalah bentos.
Cairns et al (1971)
mengembangkan suatu metode yang sederhana, tetapi cukup baik untuk
mengestimasi keanekaragaman biologis secara relatif, yang disebut “Sequential
Comparison
Index” (S.C.I). (Persoone & De Pauw, 1978). Indeks
keanekaragaman ini dalam bahasa Indonesia disebut Indeks Perbandingan
Sekuensial (I.P.S). Menurut ahli tersebut di atas bahwa indeks ini dapat
memenuhi keperluan untuk menilai secara cepat akibat adanya pencemaran terhadap
ekosistem, misalnya sungai, kolam danau dan laut. Cara ini tidak memerlukan
keterampilan untuk mengidentifikasi hewan-hewan dalam komunitas, sehingga dapat
menghemat waktu dan pekerjaan.
Untuk mendapatkan data kuantitatif maupun
kualitatif, mengenai jenis-jenis hewan yang hidup dalam suatu perairan,
hewan tersebut dapat ditangkap dengan menggunakan kombinasi
berbagai macam cara. Mulai dari penangkapan dengan tangan, pinset, jala maupun
alat-alat lainnya. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengambilan cuplikan
bentos untuk
tujuan studi kuantitatif dengan menggunakan alat pengeruk yang disebut Eickman
Crab.
PRKATIKUM
5
KEANEKARAGAMAN BENTOS DI PERAIRAN BERDASARKAN
INDEKS PERBANDINGAN SEKUENSIAL
INDEKS PERBANDINGAN SEKUENSIAL
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui keragaman bentos dalam ekosistem perairan berdasarkan Indeks Perbandingan Sekuensial
2. Mengenalkan dan melatih
keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan keragaman bentos dalam perairan.
B. ALAT
DAN BAHAN
Alat
dan bahan yang digunakan sebagai benkut :
1.
|
Formalin 4 %
|
7. Baskom
|
2.
|
Alkohol 70%
|
8. Baki Plastik
|
3.
|
Botol Sampel
|
9. Pinset
|
4.
|
Eickman Crab
|
10. Hand Sprayer
|
5.
|
Ayakan (Mess)
|
11. Petridish
|
6.
|
Kaos Tangan (Karet)
|
12. Mikroskop Stereo
|
C. CARA
KERJA
Cara
Pengambilan Sampel :
1.
Bukalah kedua belahan pengeruk Eickman Crab hingga menganga dan kaitkan kawat penahannya pada
tempat kaitan yang terdapat pada bagian atas alat tersebut.
2.
Masukkan pengeruk secara vertikal dan perlahan-lahan kedalam air hingga
menyentuh
dasar perairan.
3.
Kemudian jatuhkan logam pembeban sepanjang tali pemegangnya sehingga kedua
belahan Eickman Crab akan menutup, dan lumpur serta hewan yang terdapat di dasar perairan akan
terhimpun dalam kerukan.
4.
Tariklah perlahan-lahan Eickman ke atas dan isinya ditumpahkan kedalam
baskom yang
sudah disediakan.
5.
Sampel kemudian diayak sambil disiram air sehingga lumpur keluar dan
sampahsampah
di buang. Seleksilah hewan bentos yang di jumpai dengan cermat, kemudian masukkan kedalam botol
sampel yang berisi formalin 4 %. Beri label masingmasing botol sampel.
6.
Lakukanlah
pengambilan sampel beberapa kali pada tempat yang berbeda.
Cara
kerja di Laboratonum :
1.
Ambillah sampel yang sudah diawetkan. Tumpahkan kedalam petridish dan
secara acak
diambil satu persatu dengan pinset dan diletakkan pada petridish yang lain sambil diurutkan.
2.
Sampel yang diurutkan dibandingkan mulai antara no.1 dengan no. 2, no.2
dengan no.3 dan seterusnya, kemudian dilihat apakah sejenis atau tidak.
3. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop stereo. Jenis yang Dianggap sama diberi kode yang sama dan ini berarti tergolong se”Run”. Hal ini dilakukan tidak peduli jenis apapun, asal serangkaian sampel tadi dianggap sama.
4. Lakukan pengamatan sampai semua sampel habis, catat semua
data anda dalam buku kerja, kemudian
lakukanlah perhitungan indeks keanekaragaman bentos tadi dengan menggunakan :
Indeks Perbandingan Sekuensial
S.C.I
(I.P.S) = N Runs x N Taksa
N
Specimen
Contoh :
Misalnya
sampel yang diperoleh terdiri dari 10 spesimen kemudian diatur berurutan secara acak, yang terdiri dari jenis A, B, C
dan D. Sampel tersebut akhirnya
membentuk urutan sebagai berikut :
A A B C C C A C C D
Jadi
run pertama = A A, run kedua = B, run ketiga = C C C, run keempat = A, run kelima = C C dan run keenam = D. Jumlah semua
run sama dengan jum-lah semua
garis bawah. Dari sampel tersebut diperoleh data sebagai berikut :
- Jumlah Run = 6
-
Jumlah Spesimen = 10
- Jumlah Taksa = 4
- Jadi S.C.I = 6/10 x 4 = 2,4
Pada suatu ekosistem yang masih baik, dalam arti belum
tercemar, pengambilan sampel
yang baik berkisar atara 250 atau lebih spesimen, yang diperlukan untuk mendapatkan
indeks yang baik.
Dengan jumlah spesimen yang cukup tadi, hasil
perhitungannya akan menjadi konstan, meskipun cara penentuan Indeks dicoba
berulang-ulang. Sequential Comparison Index (S.C.I = I.P.S) ini baik digunakan untuk mikro
invertebrata maupun makro invertebrata.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Buatlah seluruh data hasil pengamatan yang diperoleh dalam
bentuk tabel, diskuskanlah
dengan teman kelompoknya untuk membuat pembahasan hasil pengamaan dan tariklah kesimpulan bila memungkinkan. Bila
mengalami kesusahan mintalah petunjuk
dari dosen dan asisten yang mengawas praktikum di laboratorium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar