Otot (Musculus)
Otot adalah sebuah
jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.
Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi
dalam tubuh. Otot merupakan alat
gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . Otot memendek jika sedang berkontraksi
dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang
beristirahat (Wikipedia, 2009).
Daging merupakan bahan
pangan yang dihasilkan dari perubahan post mortem
(pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh
(skeletal), dikenal sebagai jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan
jaringan yang sangat berkembang dan sangat spesifik, dimana berlangsung
perubahan energi kimia menjadi energi mekanik yang menjamin penanganan dan
pergerakan ternak. Sistem ini yang menjamin metabolisme energetik jaringan
muskuler dan peranannya sangat besar terhadap warna, tekstur dan komposisi
otot. Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya
terhadap karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung
jawab yang besar pada heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat
daging (Abustam, 2009).
Struktur Otot
Sejumlah besar otot
dengan ukuran, bentuk dan struktur internal yang berbeda, merupakan penyusun
rangka tubuh makhluk hidup (Abustam, 2009).
Struktur
dari otot-otot strip mengikuti skema organisasi secara umum (Bechtel,
P.J. 1986):
1.
Kumpulan dari
serat-serat otot yang bergabung satu sama lainnya dan ditopang oleh jaringan
ikat yang banyak.
2.
Organisasi dari
jaringan ikat ini memungkinkan untuk membedakan kelompok serat-serat muskuler
menjadi kelompok pertama, kelompok kedua, kelompok ketiga dan kadang sampai
kelompok empat.
3. Pada
otot besar, kelompok tingkat superior akan mengelompokkan kelompok dengan
tingkat yang lebih rendah (inferior).
Umumnya
diketahui bahwa sifat-sifat reologik daging sangat tergantung pada kedua
komponen tersebut: serat muskuler dan jaringan ikat.
Komponen Penyusun Otot
a. Jaringan
Muskuler (Serat Muskuler)
Unit dasar dari semua
otot adalah serat muskuler yang berbentuk silinder dengan beberapa sentimeter
panjangnya dan diameternya bervariasi antara 0,01 - 0,1 mm. Serat ini tersusun
atas dinding (sarkolema), sarkoplasma dan miofibriler
yang ditutupi/diselubungi oleh bagian-bagian longitudinal
dan transversal dari retikulum sarkoplasmik (Bechtel,
P.J. 1986).
Proporsi sarkoplasma
tergantung pada serat otot dan mengelilingi miofibriler serta berisi secara
khusus dengan sejumlah enzim, mioglobin, mitokhondria, lemak dan glikogen (Bechtel,
P.J. 1986).
Satu serat muskuler
dengan diameter 60 µm mengandung sekitar 2000 miofibriler dengan diameter 1,0
µm. Miofibriler terdiri atas miofilamen tebal (miosin) dan miofilamen tipis
(aktin). Filamen tebal tersusun atas molekul myosin, dimana kepala myosin
menguak kearah lateral untuk berhubungan dengan filament tipis pada saat
terjadi kontraksi. Filamen aktin terdiri atas molekul aktin yang tersusun
seperti rangkaian biji-biji kalung atau tasbih. Serat muskuler dibagi secara
longitudinal dengan suatu seri pita, yang dibawah mikroskop optik, nampak
secara bergantian terang dan gelap (Bechtel,
P.J. 1986).
b.
Jaringan Ikat
Jaringan ikat dalah jaringan yang berfungsi
mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan ikat terdiri dari 3 unsur utama,
yaitu matriks ekstraseluler, sel-sel penyokong dan serabut protein. Serabut
proteinnya (fibra) terdiri dari serat kolagen, serat elastik dan serat
retikuler (Anonim, 2010).
Secara histologis
jaringan ikat terdiri atas tiga macam (Anonim, 2010):
1. Epimisium,
merupakan amplop sebelah luar dari otot yang mengelilingi sejumlah kelompok
ketiga dari serat muskuler dan disebut sebagai mioskhen. Epimisium ini terkait
pada tulang melalui bantuan tendon.
2. Perimisium,
merupakan jaringan ikat yang bercabang-cabang didalam otot dan membentuk suatu
jaringan perimisium yang mengelilingi kelompok serat muskuler.
3.
Endomisium,
merupakan pembungkus dari serat otot dan terdapat paling dalam pada otot.
Kelompok paling kecil dari serat muskuler disebut sebagai kelompok pertama.
c. Komponen
jaringan ikat
Secara struktural,
jaringan ikat terdiri atas tiga komponen yaitu sel, cairan dasar, dan serat.
Terdapat tiga sel dalam
jaringan ikat (Anonim, 2010):
1.
Fibroblast,
bertanggung jawab pada sintesa dan pembaharuan bahan-bahan ekstra seluler.
2.
Adiposit,
bertanggung jawab pada penyimpanan dan metabolisme lemak.
3.
Makrofak
tissuler, bertanggung jawab pada proses pertahanan immunisasi.
Cairan
dasar, merupakan bahan organik dari mukopolisakarida dan terdiri atas
mukoprotein, tropokolagen dan tropoelastin.
Ada
tiga serat yang menyusun jaringan ikat (Anonim, 2010):
1.
Kolagen, terdiri
dari gabungan dari sejumlah serabut-serabut dengan diameter 0,3 - 0,5 µm dan
tebalnya 1 - 12 µm.
2.
Retikulin,
merupakan mukoprotein dimana bahan dan ultrastrukturnya serupa dengan kolagen,
sekalipun serabut-serabut retikulin lebih pendek dan strukturnya lebih halus
dibandingkan dengan kolagen.
3.
Elastin,
serat-seratnya bercabang-cabang dan jumlahnya bisa mencapai
1,9 - 37% dari jaringan ikat otot sapi. Pada beberapa otot sapi, seperti
Semitendinosus, Latissimus dorsi dan Tensor fascia latae, menyajikan elastin
lebih dari 10 % dari jaringan ikat
Dari
ketiga serat yang menyusun jaringan ikat, kolagen merupakan serat yang paling
dominan (95 %) dan paling besar peranannya dalam menentukan kekerasan/kealotan
pada otot. Dengan demikian bahasan tentang jaringan ikat lebih banyak ditujukan
pada kolagen. Kolagen
merupakan protein dengan nilai gizi yang rendah, ditandai dengan tidak adanya
asam amino esensial didalam komposisi asam aminonya (Anonim, 2010).
Jenis
Otot
1.
Otot
jantung
Jantung merupakan organ tubuh yang memiliki
jenis otot paling spesifik dan tidak dimiliki oleh organ tubuh yang lain.
Secara embriologi, otot jantung merupakan tipe istimewa dari otot polos dimana
sel-selnya menjadi satu. Jaringan otot ini memperlihatkan garis-garis melintang
pada serabutnya dimana serabut-serabut otot tersebut tidak terpisah tapi masing-masing
serabut berhubungan satu sama
lainnya. Garis melintang pada serabut-serabut otot
tersebut terletak pada jarak tertentu yang dinamakan sebagai cakram interkalar.
Otot jantung berkontraksi di luar kehendak (involuntary) dengan kuat
serta bekerja secara terus menerus sampai suatu individu mati. Jantung tersusun
atas otot yang berwarna merah gelap dan jaringanjaringan pengikat. Otot
jantung (myocardium) tersusun
atas dua otot polos yaitu epicardium dan endocardium dan
kemudian dibungkus oleh suatu selaput yang merupakan membrane skeletal di
bagian luarnya yang disebut pericardium. Ventrikel jantung memiliki
otot yang lebih tebal dibandingkan dengan bagian atrium (Anonim, 2009).
2.
Otot
lurik
Otot lurik merupakan otot sadar [voluntary]
dan biasa diberi nama untuk memudahkan di dalam pengenalannya sesuai
dengan letak, fungsi, asal clan lain sebagainya. Dinamakan sebagai otot rangka karena
melekat pada rangka atau kulit dan berfungsi dalam pergerakan rangka dan
pergerakan bagian-bagian rangka serta melindungi rangka, mempermudah gerakan
antar tulang dan pergerakan seluruh tubuh (Anonim, 2009).
3. Otot
polos
Perbandingan otot dari vertebrata:
Pisces
Ø Kelas
Agnatha
Badan dan
ekor tersusun sebagian besar atas bagian segmen daging otot pendek yang
lapisan-lapisannya berbentuk seperti halnya ikan biasa.
Otot daging
radialis terdapat pada bagian saluran buccalis dan pada lidah sebagai otot daging
retractor dan protractor.
Ø Kelas
Osteichthyes
Tubuh dan
ekor sebagian besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen (Myomers) otot
daging itu melekat pada vertebrata jari-jari penyokong. Bagian-bagian otot
daging itu lebar dan berbentuk lapisan yang zig-zag memanjang ke belakang.
Antara segmen-segmen terdapat lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa
(mycomata). Otot daging pada sirip, bagian insang dan kepala, adalah kecil.
Sistem muscular pada beberapa pisces (Sonic, 2008):
a. Belut laut
Sistem otot: Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai
huru W. Corong bukal digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan oleh otot
retraktor dan protraktor.
b. Ikan hiu
Sistem otot: Otot-otot di seluruh
tubuh secara teratur bersegemen (materik) disebut miotom. Otot-otot itu bermodifikasi
kepala dan di apendiks
c. Ikan perak
Sistem otot: Otot tubuh dan ekor
terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang
berselang-seling/berganti-ganti tempat dengan vertebra ketika mengadakan
gerakan berenang dan berbalik arah. Miomer-miomer itu secara kasar berbentuk
seperti hurup W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer, yang di sepanjang punggung
merupakan rakitan yang terberat. Antara miomer-miomer itu terdapat jaringan
ikatan yang jika direbus, sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi
lapisan-lapisan daging.
Amphibi
Tubuh katak dan vertebrata lainnya
mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot
daging jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu berdasar
susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging sebelah luar terdiri
atas otot daging skletal atau otot daging bebas yang melekat pada
tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendali oleh kemauan, pada gerakannya.
Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain
digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang
berlainan. Bagian central yang sedikit gerak disebut “origin” sedang bagian
distal merupakan bagian yang banyak gerak disebut “insertion”. Banyak otot
daging yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus
sebelah ujung tulang yang disebut “tendon”. Sebagai contoh misalnya tendon pada
jari kaki yang membalut jari seperti cincin (Jasin, 1984).
Otot daging mengadakan aktivitas
dengan jalan kontraksi yakni memanjang memendekkan jari; dengan demikian kedua
tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas
dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan di sebutkan tipe umum dari
otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh (Jasin, 1984):
§ Flexor : Mengikat satu bagian dengan
bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
§ Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu
bagian; contoh: triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
§ Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari
sumbu tubuh (atau anggota); contoh: deltoid menarik lengan kesamping.
§ Adductor : Menarik suatu bagian menuju ke
arah sumbu tubuh (atau anggota) contoh latianus dorsi menarik lengan keatas dan
kembali.
§ Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh:
depreseor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk membuka mulut.
§ Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu
bagian; contoh: masseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
§ Rotator : Memutar suatu bagian; contoh:
pyriformis, meninggikan dan memutar femur.
Otot daging
yang tunduk pada kemauan dibagi atas tiga bentuk struktur umum (Jasin, 1984):
1.
otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus
dan transversus yang membentuk dinding abdomen;
2.
otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang
menyisip, misalnya biceps atau deltoid dan
3. otot daging
sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ani yang berfungsi untuk
menutup anus.
Dalam banyak
gerakan bagian tubuh beberapa otot daging bereaksi bersama-sama dengan beberapa
kontraksi. Koordinasi dalam hal tersebut dilaksanakan oleh sistem saraf.
Tiap-tiap serat atau berkas otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang
membawa perintah untuk merangsang kontraksi (Jasin, 1984).
Reptilia
Dibadingkan dengan katak, sistem
otot buaya itu lebih rumit, karena gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala,
leher, dan kaki tumbuh baik, walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia.
Segmentasi otot jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk (Sonic, 2008) .
Aves
Pada tubuh vertebrata rendah, otot
daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi
sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi
besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat (Jasin, 1984).
Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan
oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging
putih. Dibedakan atas : musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah
luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung
otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada
kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang
bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat
terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging
yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan
oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal
pada crista sterni sebelah dalam (Jasin,
1984).
Otot daging dari femur (extremitas
posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada
telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas
hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh
tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari
tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil (Jasin, 1984).
Mamalia
Bila dibandingkan dengan vertebrata
rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit
dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan
ekstremitas berkembang baik. Anggota dan Reptilia (ke arah lateral).
Diantara musculus yang penting bila
kulit dibuka antara lain ialah (Jasin,
1984):
1.
Musculus
Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang
bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2.
Musculi
sterno cephalica : kanan kiri
leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3.
Musculus
pectoralis : berbentuk lebar
melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2 bagian.
4.
Musculus
rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan
sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5.
Musculus
obliqus abdominalis : terdiri atas 2
bagian yaitu musculus obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus
tersebut menutup perut bagian samping.
6.
Musculus
transversus abdominalis : terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7.
Musculus
intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis
interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
8.
Musculus
latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga
tulang pelvicus.
9.
Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap
extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan
bagian-bagiannya.
Salah satu ciri mamalia yaitu rongga
tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging
melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh)
yang terbagi itu adalah cavum thoracalis
(bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian
posterior) yang berisi vicera lainnya.
Tulang kuadrat dari tengkorak
mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah
pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis
mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah
(berarti menarik sayap ke bawah) (Sonic,
2008).
Sebaliknya,
otot pektoralis minor menarik sayap ke atas. Bila
dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada
vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih
banyak pada kepala, leher, dan ektremitas berkembang baik (Sonic,
2008).
DAFTAR
PUSTAKA
Abustam, E dan H. M. Ali. 2005. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Buku Ajar.
Program A2 Jurusan Produksi Ternak Fak. Peternakan Unhas.
Abustam, E., 2009. Struktur otot. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 16.22 WITA.
Anonim,
2009. Sistem Muscularis, http://www. sistem
muscularis pada ikan umumnya « Seabass86's Blog.htm. Diakses pada tanggal 18
Maret 16.02 WITA.
Anonim,
2010. Jaringan Hewan. http://www. jaringan ikat «
MonRuw.htm. Diakses pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 16.06 WITA.
Bechtel, P.J. 1986. Muscle As Food. Academic Press, Inc., Orlando Cross, H.R. and A.J. Overby 1988. World Animal Science : Meat
Science, Milk Science and Technology. Elsevier Science Publisher B.V.,
Amsterdam.
Jasin, Maskoeri, 1984. Zoologi Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Sonic, 2008. Sistem gerak vertebrata.
www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 16.45 WITA.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar