Rabu, 08 April 2015

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Mahasiswa mampu memahami hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup, dan mengaplikasikan dasar-dasar statistik dalam pengolahan data ha­sil pengukuran.
DASAR TEORI :
Setiap organisme di alam akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan dan. Perkembangan meliputi 3 proses yaitu morfogenesis, diferensiasi dan pertumbuhan, Per­tumbuhan itu sendiri merupakan peningkatan ukuran organisme sebagai akibat dari per­tambahan (pembelahan) jumlah sel, volume, ukuran dan banyaknya matriks intraselluler organisme, yang bersifat kuantitatif atau terukur. Akibat dari pertumbuhan adalah terjadi­nya pertambahan panjang, lebar, diameter dan dengan secara pasti akan diikuti pertam­bahan berat organisme. Pertumbuhan pada hewan terjadi setelah selesainya morfogenesis dan diferensiasi, sedangkan pada tumbuhan mengalami tumpang tindih dimana pada wak­tu tertentu pertumbuhan terjadi mendahului morfogenesis dan diferensiasi (ujung akar & batang), tetapi pada pembesaran batang terjadi setelah morfogenesis dan diferensiasi ber­langsung. Pada dasarnya kita mengenal ada 3 macam pertumbuhan yaitu :
a.         Pertumbuhan allometrik : variasi pertumbuhan relatif pada berbagai bagian tubuh yang membantu memberi bentuk organisme.
b.       Pertumbuhan determinan : pertumbuhan organisme yang akan berhenti tumbuh sete­lah mencapai ukuran tertentu, ini umumnya ciri khas pada hewan.
c.         Pertumbuhan intermediat : pertumbuhan organisme yang terus bertumbuh selama ma­sih hidup, ini umumnya ciri khas tumbuhan.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini ber­langsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel (ti­dak dapat balik).
Manusia mengalami tahap - tahap pertumbuhan dan perkembangan sejak dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Masa dalam kandungan ibu, setelah pembuahan ter­bentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang sampai menjadi embrio, fetus (janin). Se­telah lahir bayi akan tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Tiap tahap, yaitu bayi, remaja, dewasa, dan usia tua mempunyai ciri-ciri tertentu. Pada ta­hapan tersebut juga terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pertumbuhan dan perkembangan akan berdampak pada perubahan ukuran dan volume / massa dari suatu organisme dan seiring dengan pertambahan umur mahluk hidup.






KEBUTUHAN ENERGI BASAL DENGAN PERHITUNGAN
Dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan dcngan menggunakan alat pernapasan telah dikembangkan cara menaksir KEB dengan perhitungan. Untuk sebagian besar ma­nusia, kebutuhan energi dasar yang ditentukan melalui kalorimetri lansung atau tidak lang­sung hanya berbeda sebesar ± 10% dari angka yang diperoleh dengan cara perhitungan.
Kebutuhan energi basal atau KEB pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan kom­posisi tubuh serta umur. Hubungan antara tiga peubah ini sangat kompleks. KEB per satuan berat badan berbeda menurut umur, yaitu lebih tinggi pada anak-anak dan lebih rendah pada orang dewasa dan tua. KEB per unit berat badan juga berbeda menurut tinggi badan. KEB per kg berat badan lebih tinggi pada orang pendek dan kurus serta lebih rendah pada orang tinggi dan gemuk.
Dengan memperhitungkan berat badan, tinggi badan dan umur, maka Harris dan Benedict (1909) merumuskan persamaan Kebutuhan Energi Basal tubuh sebagai berikut :
]
Dari banyak penelitian yang dilakukan ternyata indeks paling berpengaruh KEB adalah berat badan menurut umur. Dengan menggunakan rumus regresi linier, FAO/WHO /UNU/1985, telah mengeluarkan rumus untuk menaksir nilai KEB dari berat badan seperti dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rumus menaksir nilai KEB dari berat badan
Kelompok Umur
(tahun)
KEB (kkal/hari)
Laki-laki
Perempuan
0-3
60,9 B + 54
61,0 B+ 51
3-10
22,7 B + 495
22,5 B + 499
10-15
17,5 B + 651
12,2 B + 746
18-30
15,3 B + 679
14,7 B + 496
30-60
11,6 B + 879
8,7 B + 829
> 60
13,5 B + 487
10,5 B + 596

Sumber: FAO/WHO/USU, Energi and Protein Requirements, 1985 Keterangan: B = berat badan dalam kg
Untuk penaksiran KEB secara kasar bagi orang dengan kerangka badan sedang, kebutuhan untuk angka metabolisme basal laki-laki dewasa diperkirakan sebesar 1 kkal badan/jam, sedangkan untuk wanita dewasa sebesar 0,9 kkal/kg berat badan/jam.

                    KEB = 1 kkal atau 0,9 kkal x berat badan (kg) X 24 jam.



KESEIMBANGAN ENERGI
Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal/normal. Cara mudah untuk menentukan berat badan ideal dikenal ada dua metode yaitu, perhitungan konvensional dan melalui Body Mass Index (Index massa tubuh).
1. Perhitungan Berat Ideal Konvensional
Jangan takut jika berat badan Anda tidak masuk hitungan ideal, karena hasil hitungan rumus ini adalah angka tertentu saja, sebab range berat badan normal yang dimiliki setiap orang adalah plus/minus 10% berat idealnya.
·                Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan) :
BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
·                BBI untuk anak (1-10 tahun) :
BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8
·                Remaja dan dewasa:
BBI = (TB - 100) [(TB - 100) x 10%] atau BBI = (TB - 100) x 90%
TB = Tinggi badan (cm)
]
Jika dalam keadaan tertentu tinggi badan tidak dapat diketahui akibat sesuatu hal, misalnya pada pasien ascites atau eudeme anasarka, atau pada pasien pasca bedah, maka berat badan bias dikonversi dari nilai antropomentri tinggi lutut atau rentang lengan.
a.  TB berdasarkan Tinggi Lutut (TL)
- TB Pria = 6,50 + (1,38 + TL) - (0,08 x U)
- TB Wanita = 89,68 + (1,53 x TL) - (0,17 x U)
b.  TB berdasarkan Rentang Lengan (RL)
- TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) - 0,07 x U)
- TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) - 0,17 x U)
2. Perhitungan Berat Ideal Berdasarkan Rumus Brocha
·                       Berat Badan Ideal (Wanita = kg)
BBIw= [tinggi badan (cm) 100] (15% x tinggi badan 100) - Contoh tinggi seorang wanita 170 cm
Maka berat badan adalah = (170-100) (15% x 170-100) = 59,5 kg
Nilai 15 % bias diganti menjadi 10% jika kita merasa sehat dan bugar (tidak
mudah lelah, selalu segar dan sealu olahraga)
·                       Berat Badan Ideal (Laki = kg) =


BBIL = [tinggi badan (cm) 100] (10% x tinggi badan 100)

3. Berat Ideal (versi Rumus BMI)
Ingin menghitung BMI (Body Mass Index), BMI adalah suatu rumus kese-hatan, di mana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2). BMI = BB (kg) / [TB (m) x TB (m)]
Misalnya              BB = 45 kg dan TB = 165 cm
BMI = (45) / [(1.65) x (1.65)] = 16.5
BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
BMI 18.5 - 24 = normal
BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)
BMI >30                          = obesitas
Berat badan ideal ini bergantung pula pada besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal otot dan lemak. Seorang yang berkerangka besar dan atau mempunyai kompo­sisi otot relatif lebih besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar, dengan batas kelonggaran ± 10-20%.

Cara :
1.          Tentukan titik berat badan dan tinggi badan Anda pada masing-masing sumbu grafik/nomogram.
2.          Tarik garis lurus dari titik yang menunjutkkan berat badan sejajar dengan sumbu tinggi badan.
3.          Tarik garik lurus dari titik tinggi badan sejajar dengan sumbu berat badan.
4.          Angka pada pertemuan antara garis tinggi badan dan berat badan tersebut adalah nilai IMT Anda.
Keterangan
·  warna biru kurang berat = < 18,5 (disarankan untuk olahraga dan makan makanan padat kalori)
·  warna hijau sehat 18,5 22,9 (berat badan ideal, pertahankan pola hidup anda)
·  warna kuning kelebihan berat 23 24,9 (masuk kategori ideal, namun dalam katagori warning, perlu menjaga pola makan dan perbanyak olahraga)
·  warna oranye obesitas 25 29,9 (memasuki batas obesitas, mulailah program diet)
·  warna merah obesitas berlebih > 30 (berbagai penyakit siap menghampiri anda, segera lakukan program diet serius)
IMT yang dihubungkan dengan risiko paling rendah terhadap kesehatan adalah an­tara 22 dan 25, dan berat badan lebih adalah bila IMT antara 25 dan 30, sedangkan obesitas bila IMT > 30. Hubungan Antara IMT dengan resiko terhadap penyakit dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 2. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan resiko terhadap penyakit
IMT
Resiko Terhadap Penyakit
20
25
Sangat rendah
25
30
Rendah
30
35
Sedang
35
40
Tinggi
>40
Sangat tinggi

Sumber : Whitney, E. N dan S. R. Rolfes, Understanding Nutrision 1993
Antar batas IMT yang dianggap baik untuk berbagai kelompok umur adalah seba­gaimana tertulis dalam Tabel. Nilai IMT meningkat dengan satu unit untuk tiap sepuluh ta­hun hingga umur enam puluh lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa IMT yang berkaitan dengan tingkat risiko paling rendah meningkat dengan umur.
Tabel 3. Indeks Massa Tubuh Ideal menurut umur
Umur (tahun)
IMT (kg/m)2
19-24
19-24
25-34
20-25
35-44
21-26
45-54
22-27
55-64
23-28
> 65
24-29

Sumber: Whitney, E.N. dan S.R. Rolfes, Understanding Nutrition, 1993, him. 256.


PERTUMBUHAN DAN PERKEBANGAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM           
1.       Untuk mengetahui apakah ada hubungan korelasi tinggi badan, berat badan dan umur dari sampel mahasiswa yang diukur.
2.       Mengenalkan dan melatih mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang berhu­bungan dengan parameter fisik dalam lingkungan.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang akan digunakan sbb :
1.  Timbangan Badan
2.  Meteran
3.  Kertas grafik
4.  Kalkulator
5.  Laptop
6.  Alat tulis menulis
C. CARA KERJA
Seorang Mahasiswa A tahun pertama di Jurusan Biologi FMIPA - UNHAS, mengamati fenomena populasi mahasiswa dikampusnya dan merasa terusik karena adanya hal-hal yang diamatinya tidak sesuai dengan kenyataan yang seharusnya terjadi pada mahasiswa di kampusnya, yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Mahasiswa A melihat bahwa ternyata ada beberapa mahasiswa dari angkatan baru, yang memiliki tinggi badan dan postur tubuh melebihi mahasiswa satu dan dua tingkat diatasnya, tetapi dilain pihak mahasiswa A melihat ada mahasiswa satu dan dua tingkat diatasnya yang ter­nyata bertubuh pendek tapi gemuk dsb.
Ketertarikan siswa A terhadap fenomena ini menimbulkan rasa ingin tahu yang besar, sehingga dia berkeinginan melakukan penelitian ?. Kemudian Siswa A tersebut me­lakukan penelitian mengumpulkan data sampel siswa secara acak pada 30 siswa, masing­masing 10 siswa dari setiap angkatan yang berbeda berbeda, dan memperoleh data seba­gai berikut ?
Tata Kerja
1. Pilihlah 10 mahasiswa pada setiap angkatan secara acak untuk di kumpulkan datanya ?

 
2. Lakukan penimbangan berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan (setiap mahasiswa lakukan 3 kali penimbangan)
3. Lakukan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan meteran (lakukan 3 kali pengukuran untuk setiap mahasiswa)
4. Tanyakan pada mahasiswa yang menjadi sampel saudara, tahun berapa dia lahir, kemudian estimasi umurnya, dan angkatan tahun berapa dia masuk jurusan biologi ?
5. Tabulasilah data yang saudara peroleh dalam bentuk tabel seperti tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Hasil pengukuran tinggi badan, berat badan dan umur dari sampel populasi ma­hasiswa Jurusan Biologi Fmipa - Unhas
No
Tinggi
Badan
(cm)
Berat
(kg)
Umur
(tahun)
Angkatan
No
Tinggi
Badan
(cm)
Berat
(kg)
Umur
(tahun)
Angkatan
1




16




2




17




3




18




4




19




5




20




6




21




7




22




8




23




9




24




10




25




11




26




12




27




13




28




14




29




15




30





6. Lakukanlah pengolahan data sampel mahasiswa dengan mengacu pada beberapa per­hitungan sebagai berikut :
a.            Tentukanlah rentang data dari tinggi badan, berat badan, dan umur pada setiap tingkatan, dengan cara = Data nilai terbesar - Data nilai terkecil = Dmax - Dmin
b.           Berapa rata-rata tinggi, berat badan, dan umur
c.             Berapa median tinggi, berat badan dan umur
d.           Berapa modus tinggi, berat badan dan umur
e.            Berapa Varians tinggi, berat badan dan umur
f.                Berapa Standart deviasi, berat badan dan umur
g.           Berapa Standart Error tinggi, berat badan dan umur
h.            Berapa Nilai Interval Estimasi tinggi, berat badan dan umur
i.                             Buatlah histogram perbandingan antara tinggi, berat dan umur dari masing-masing kelas tsb ?

Text Box:  Text Box:
j.                  Hitunglah Kebutungan Energi Basal (KEB) tubuh dari setiap sampel yang anda per­oleh dan bandingkan data yang anda peroleh dengan table diatas ?
k.             Hitunglah berat badan ideal dan indeks massa tubuh dari setiap sampel yang anda ukur dan badingkan dan analis data yang anda peroleh dengan menggunakan per­bandingan pada tabel-tabel diatas
Cara Perhitungan :
- Nilai Rata-rata factor X populasi dihitung dengan Xr = π‘ΏπŸ+π‘ΏπŸ+π‘ΏπŸ‘+π‘ΏπŸ’+⋯+π‘Ώπ’Š =
𝒏
- Nilai Median diperoleh dengan cara mengurutkan nilai Faktor X dari terkecil ke terbesar, kemudian lihatlah nilai berapa yang terletak paling tengah, jika jumlah sampel genap maka nilai tengah diambil dari dua nilai yang terletak paling tengah yang dijumlahkan kemudian dibagi dua.
- Nilai modus diperoleh dari nilai berapa yang paling sering / banyak muncul - Nilai Varians =
Var = ∑(π‘Ώπ’Š-𝑿𝒓)𝟐
𝒏-𝟏
=................ . atau

Var = π’π‘Ώπ’ŠπŸ-(∑ π‘Ώπ’Š)𝟐
𝒏 (𝒏-𝟏)
=........... atau

Keterangan : n = jumlah data
Xi = nilai pengamatan variable ke-i Xr = nilai rata-rata (mean)
- Nilai Standard Deviasi (SD) diperoleh dari :
SD = 𝑽𝒂𝒓=......... .. atau
SD = π’π‘Ώπ’ŠπŸ-(∑π‘Ώπ’Š)𝟐
𝒏 (𝒏-𝟏)    =............ . atau


 
Keterangan : nilai Z = berasal dari tabel statistik Z
nilai t = berasal dari table statistik t
- Nilai Interval Estimasi :
NIE = Xr ± SE ------ Xr-SE < Xr < Xr+SE
- Hitunglah hubungan korelasi antara panjang dan berat dengan menggunakan ru­mus Person Product Moment sbb :

- Kemudian ujilah hipotesis assosiatif (hubungan) yang menyatakan bahwa : Ho = tidak ada hubungan antara panjang dan beratnya tubuh
H1 = terdapat hubungan antara panjang dan beratnya tubuh
Ujilah hipotesis diatas dengan menggunakan uji t dengan rumus sbb :
         Jika = t hitung / t tabel           = H0 = ditolak dan H1 diterima
      = t hitung ~ t tabel                 = H0 = diterima dan H1 ditolak
t tabel dapat dilihat pada Tabel distribusi t (95%) dan dk = n 2, pada buku-buku statistik
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum saudara membuat hasil laporan praktikum maka tentukanlah hal-hal se­bagai berikut terlebih dahulu :
a.            Apa judul yang tepat untuk penelitian ini ?
b.           Apakah permasalahnya ?
c.             Apa tujuan penelitiannya ?
d.           Apa bunyi hipotesis yang tepat ?
Dalam membuat laporan, dengan menuliskan hasil pengukuran tinggi badan, pe­nimbangan berat badan, dan umur, serta hasil perhitungan dan analisis data juga dileng­kapi :
1.        Buatlah laporan hasil perhitungan yang telah dilakukan dalam bentuk tabel dsb
2.        Buatlah grafik batang (histogram) berdasarkan angkatan pada kertas grafik.
3.        Buatlah pembahasan hasil dari praktikum saudara tersebut ?

4. Buatlah kesimpulan berdasarkan atas hasil uji hipotesis hubungan antara ketiga para­meter yang telah di ukur tadi ?.

 

Tidak ada komentar: