Rabu, 08 April 2015

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
A.         Pemadam Kebakaran
Bahaya yang sering terjadi dalam suatu laboratorium dan sangat merugikan, baik materi maupun jiwa adalah kebakaran. Mencegah terjadinya kebakaran adalah prioritas utama dalam suatu laboratorium. Untuk menanggulangi bahaya kebakaran kita harus me­ngetahui terlebih dahulu sifat-sifat dari sumber kebakaran. Dengan diketahuinya asal-usul api dan sifat bahan yang terbakar, akan memudahkan dilakukakan penanggulangan de­ngan tepat.
Beberapa jenis peralatan atau sarana berikut ini yang umum dipakai untuk me­madamkan kebakaran adalah sbb :
Tipe / Jenis
Pemadam
Kegunaan
Kerugian
Pantangan
CCl4
Umum
Uap beracun
Mudah meledak dengan adanya Natrium dan Kalium
Soda
------
Korosif
Listrik, alkali, derivat minyak bumi
Bubuk / pasir
Umum, listrik
------
Alat listrik dan mekanis
CO2
Umum
Tidak menurunkan suhu kebakaran
------
Busa
Umum
Sukar dibersihkan
------
Air
Umum
Butuh banyak
Alat listrik dan Listrik
Karung goni + air
Kebakaran api kecil
------
------
Fire Blanket
Kebakaran api kecil untuk
orang
Tidak menurunkan suhu
------

B.         Bahaya Akibat Peralatan Laboratorium
Jenis peralatan mekanik yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja di dalam laboratorium, beberapa contohnya adalah :
Jenis Alat
Pantangan
Pengaduk mekanik
(Mechanical Stirrer)
Berbahaya apabila ada praktikan berambut panjang atau berpaka­ian yang mudah membelit pengaduk.
Pemanas
Bahaya terpegang, karena bila selesai digunakan tidak terdapat indikasi bahwa alat tersebut masih panas.




Sentrifuge
Alat ini tidak boleh dimatikan dengan mencabut steker, karena mo­tor listrik yang masih berputar akan menjadi dinamo yang mengha­silkan arus listrik.
Lampu ultra violet
Lampu yang menyala tidak boleh dilihat langsung, terutama yang bergelombang pendek, dapat menyebabkan conjunctivitis.
Oven
Karena alat ini dapat menghasilkan suhu di atas 1000C maka per- alatan plastik dan zat kimia yang mudah terbakar tidak dibolehkan ada dide-kat apalagi didalamnya.

C.         Materi Biologis
Jika praktikan banyak menggunakan bahan biologis dalam percobaan atau pene­litiannya maka, diperlukan kehati-hatian yang tinggi, karena banyak organisme yang da­pat menyebabkan dampak langsung maupun tidak langsung. Misalnya sebagai berikut :
Jenis Organisme
Dampak
Biakan bakteri / virus
Terutama yang patogen, bila terkontaminasi atau terkena sedikit saja bisa menimbulkan penyakit
Mamalia kecil
Dapat menyebabkan penyakit pada manusia (zoonosis), yang membahayakan, karena dapat menjadi hospes reservoir beberapa penyakit menular.
Jamur
Banyak jenis / kultur jamur yang mengandung racun, yang mung­kin dapat menyebabkan kematian.
Hewan opset / awetan
Karena umumnya diawetkan dengan menggunakan arsenik atau pengawet lainnya, yang dapat beracun bagi manusia.
Herbarium
Biasanya diawetkan dengan sublimat, yang merupakan racun kuat bagi manusia, dan biasakan mencuci tangan setelah bekerja di herbarium.

D.         Materi Logam, Gelas dan Plastik
Banyak jenis peralatan laboratorium yang terbuat dari bermacam-macam bahan, misalnya logam, gelas, plastik, kayu dan karet. Pengetahuan dasar sifat bahan tersebut harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian yang dapat menye­babkan kerusakan dan kecelakaan kerja di laboratorium. Adapun jenis bahan dan kele­bihan serta kekurangannya masing-masing dapat dilihat sebagai berikut :
alat

Kelebihan
Kekurangan
Logam (alloy)
Keras, lentur, tahan panas
Ada yang tidak tahan korosi
Gelas (Kaca)
- Gelas Soda (Soda Glass)
Bening, tahan zat korosif, tahan panas
- harga murah dan mudah didapat
Keras tapi rapuh / pecah
- Kurang keras, titik leleh rendah

- Gelas Pyrex
- keras, kuat, tahan suhu men- dadak, titik leleh tinggi
- Harganya mahal, relatif su­sah didapatkan
Plastik
-    Thermoplastik
-     Polyvinil chloride
(paralon)
-    Plexiglass (perspex)
- Bening, dan lentur.
- Lebih tahan dari zat kimia, dapat digergaji dan dibor, mudah disambung dengan lem plastik
- Bening, dapat digergaji & dibor, mudah disambung dengan lem plastik
- Mudah meleleh karena panas, larut dalam zat seperti xylol, ether dan chloroform.
- Pada suhu tinggi mudah me­leleh
- Lunak pada suhu 160-1700C, larut dalam chloroform
Karet
-    Karet alam
-    Karet sintetik
- Tahan lama, tidak mudah me- lar, mengandung bahan beracun
- Relatif tahan lama, harga mu- rah.
- Harga mahal
- Biasanya sudah dicampur dengan zat kimia tertentu, mudah melar
Kayu
- Ringan, mudah dibuat dan didapatkan, tidak menghan- tar panas dan arus listrik.
- Mudah terbakar, kurang ta­han air.

E. Materi Kimia
Bahan kimia dalam suatu laboratorium merupakan kebutuhan pokok untuk ber­lansungnya praktikum. Pengetahuan dasar sifat bahan tersebut harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan yang dapat menyebabkan kerusakan dan kecelakaan kerja di laboratorium. Adapun jenis bahan kimia dan kelebihan serta keku­rangannya masing-masing dapat dilihat sebagai berikut :
bahan organika

Rumus
Kimia
Bentuk /
Prosentasi
Sifat
Kegunaan
Alkohol (ethanol/ methanol
CH3CH2OH
Cair ; 96%
Mudah terbakar, melarut- kan lemak, dapat mema- bukkan
Pelarut pengawet hewan dan tumbuh­an, pencuci, dan bahan bakar
Formalin

Cair ; 40%
Berbau menyengat, uap da- pat menyebabkan perih mata dan saluran pernapas­an, merusak kulit, rorosif
Fiksasi hewan dan tumbuhan, pengawet
Chloroform
CHCl3
Cair
Mudah menguap, melarut- kan lemak, plastik, mudah terbakar, dapat membius
Pelarut lemak, plas­tik, Plexiglas,
pembius



Ehter (Diethyl ether)
CH3 CH2 CH
CH2 CH3
Cair
Mudah menguap, mudah ledak jika ada api dan ok­sigen, melarutkan lemak & pembius
Pelarut dan pembius
Aceton
CH3 CO CH3
Cair
Mudah menguap, mudah terbakar, melarutkan lemak, plastik, sellulosa asetat.
Sebagai pelarut (klorofil), pencuci alat gelas
Xylol / 1.2 dimethyl benzene
C6H4CH3CH3 (C8H10)
Cair
Mudah menguap dan ter- bakar, melarutkan lemak, plastic, resin, tidak tercam- pur air, dapat merusak kulit
Pelarut kanada bal­sam, menjernihkan preparat histologi, pembersih minyak emergi
Bahan An-
Organik
Rumus
Kimia
Bentuk /
Prosentasi
Sifat
Kegunaan
Natrium Chlorida (garam dapur)
NaCl
Padat
Larut dalam air, terionisasi, terkandung dalam darah dan cairan tubuh
Cairan isotonic ter­hadap jaringan dan organ hewan
Asam Chlorida
HCl
Cair pekat; 36%
Asam kuat, korosif, meru-sak kulit dan saluran per- napasan
Menurunkan pH (pepsin) melarutkan kapur
Asam sulfat
H2SO4
Padat; 97%
Asam kuat, menyerap uap air, merusak kulit, korosif, bahan organic (pakaian)
Pencuci alat gelas, reagens titrasi
Natrium Hidroksida
NaOH
Padat (pellet)
Basa kuat, menyerat air & CO2, merusak kulit, larut dalam air
Penyerat CO2, pelarut bagian lunak serangga
Kalium Hidroksida
KOH

Sama NaOH
Sama NaOH

Kemurnian bahan :
Bahan di pasaran yang dijual di pasaran mempunyai kemurnian yang bermacam­macam. Makin tinggi kemurniannya, makin mahal harganya. Oleh karena itu pemakaian dan pembelian bahan sebaiknya disesuaikan dengan macam percobaan serta tujuannya. Bahan kimia yang dijual dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas.
Kelas teknis : bahan kelas teknis memiliki kemurniannya relative rendah, tetapi untuk tujuan tertentu, mislanya alcohol atau formalin untuk mengawetkan hewan atau tum­buhan, kelas teknis sudah memadai, sedangka harganya cukup murah. Bahan kelas teknis pada botol kemasan biasanya tidak dicamtunkan keterangan apapun.
kelas General Purpose : bahan kelas ini mempunyai yang lebih baik dari kelas teknis, dapat digunakan untuk kebanyakan percobaan di laboratorium. Pada kemasannya sering dituliskan. GPR (General Purpose Reagent). Bahan kimia kelas ini harganya le­bih mahal dari kelas teknis.

 

Kelas analitik : bahan kelas ini mempunyai kemurnian yang sangat baik, biasanya di­gunakan dalam percobaan tertentu, terutama untuk analisis, atau untuk suatu perco­baan yang memang memerlukan kemurnian yang tinggi. Pada kemasannya ditulis-kan keterangan : PA atau Proanalis, atau analar. Bahan kelas ini harganya jauh lebih mahal dari kelas teknis.

Tidak ada komentar: